Fakta YL dan Selingkuhannya Gagal Bunuh Suami: Justru Kena Tipu hingga Ini Motif Sesungguhnya
Fakta YL dan Selingkuhannya Gagal Bunuh Suami: Justru Kena Tipu hingga Ini Motif Sesungguhnya
Penulis: Anugerah Tesa Aulia
Editor: Tiara Shelavie
Fakta YL dan Selingkuhannya Gagal Bunuh Suami: Justru Kena Tipu hingga Ini Motif Sesungguhnya
TRIBUNNEWS.COM - Sakit hati karena diselingkuhi, seorang istri di Jakarta berencana membunuh suaminya dengan bekerja sama dengan selingkuhannya.
YL (40) merencanakan pembunuhan terhadapan suaminya VT.
Rencana tersebut dicetuskan oleh YL lantaran selama ini ia menjalin hubungan gelap dengan pacarnya BHS.
BHS sendiri merupakan supir pribadi YL yang sudah dipacari sejak Juni 2019.
Siapa sangka, niat YL untuk membunuh suaminya tersebut justru gagal dan berujung penipuan.
Baca: Geger Temuan Mayat Pria Tertelungkup di Tepi Jalan Jombang, Begini Kondisinya
Baca: Gaji Fantastis & Sederet Fasilitas yang Diterima Mulan Jameela di DPR, Segini Harga Lencana Emasnya
Berikut kumpulan fakta yang telah berhasil dirangkum Tribunnews.com dari berbagai sumber.
1. Kronologi YL gagal bunuh suami
YL berencana membunuh sang suami VT dengan menggunakan racun sianida.
Racun sianida itu ditumbuk dan dimasukkan ke dalam botol air minum.
"Termasuk juga (ke dalam) jamu obat masuk angin dengan harapan nanti obat maupun minuman yang sudah dimasukkan sianida dengan menggunakan jarum suntik tidak terlihat, sehingga nanti pada saat diminum oleh suami atau korban itu bisa meninggal dunia," papar Kapolres Metro Jakarta Utara, Kombes Budhi Herdi Susianto.
Setelah racun siap dipakai, YL ditugaskan untuk mencampurkannya ke minuman maupun obat sang suami.
Namun, YL yang ditugaskan mengeksekusi dengan mencampurkan racun ke minuman suaminya malah tak berani.
Percobaan pembunuhan menggunakan racun sianida ini pun gagal.
Tak sampai disitu, YL berencana membunuh suaminya dengan cara lain.
Ia menyewa jasa pembunuh bayaran untuk melancarkan niatnya tersebut.
Juli lalu, BHS menyarankan soal percobaan pembunuhan kedua dengan menyewa pembunuh bayaran.
"Mereka kemudian merencanakan pembunuhan dengan cara lain. Yakni dengan menyewa pembunuh bayaran," kata Budhi di Mapolsek Kelapa Gading, Jakarta Utara, Selasa (1/10/2019).
Sesuai perencanaan, eksekusi terhadap VT dilakukan 13 September lalu.
Kala itu, BHS yang berada dalam satu mobil dengan VT berkendara di sekitaran Kelapa Gading.
Sesampainya di depan North Jakarta Intercultural School Kelapa Gading, BHS meminta izin keluar dari dalam mobil dengan alasan mual.
Saat itulah eksekusi dilakukan. Salah satu pembunuh bayaran, BK, menghampiri VT yang berada di kursi pengemudi dan menghunuskan pisaunya ke leher korban.
Melihat VT belum meregang nyawa, BK mencoba menunuskan pisaunya ke perut korban.
Akan tetapi aksinya gagal, VT berhasil melepaskan diri dan mengemudikan mobilnya menjauhi TKP.
"Korban mau ditusuk perutnya namun korban yang mengendarai kendaraannya langsung tancap gas."
"Korban langsung mengarah ke rumah sakit, mendapatkan perawatan, lalu laporan," kata Budhi.
Berdasarkan laporan VT, polisi langsung bergerak.
Baca: Wanita Surabaya Positif Pakai Narkoba saat Diciduk di Hotel, Begini Nasibnya Kini
Baca: Suami Sering Keluar Malam Tinggalkan Anak Istri, Langsung Kapok saat Tahu Ada Orang Lain di Rumahnya
2. YL justru ditipu oleh selingkuhannya
Penipuan itu dilakukan BHS ketika mereka merencanakan pembunuhan terhadap suami YL.
Dua kali penipuan itu dilakukan BHS terkait pembiayaan untuk perencanaan pembunuhan tersebut.
Penipuan pertama, BHS menipu YL saat hendak membeli racun sianida untuk percobaan pembunuhan terhadap VT.
Kepada YL, BHS mengaku bahwa ia akan membeli racun sianida itu di Singapura seharga 3.000 dolar Singapura atau sekitar Rp 42 Juta.
Kenyataannya, BHS membeli racun sianida itu secara online dengan harga sekitar Rp 500 ribu.
Kala itu, BHS meminta uang kepada YL sebesar Rp 300 juta untuk membayar dua pembunuh bayaran, BK dan HER.
YL yang bingung mencari uang tersebut terpaksa menggadaikan mobil, emas, serta mencuri uang suaminya untuk memenuhi permintaan BHS.
Uang Rp 300 juta itu pun ia berikan kepada BHS, namun ia malah menggunakan sebagian besar uang itu untuk foya-foya.
"Faktanya baru diberikan (BHS kepada BK dan HER) Rp 100 juta. Yang Rp 200 juta digunakan oleh BHS untuk berfoya-foya," ujar Budhi.
Baca: 7 Fakta di Balik Siswa SMP Tewas Usai Dihukum Lari Guru, Sudah Bilang Capek, Hukuman Tetap Lanjut
Baca: Sosok Lora Fadil, Anggota DPR RI Periode 2019-2024 yang Memiliki Tiga Orang Istri
3. Motif kejahatan
YL curiga suaminya berselingkuh dengan wanita lain.
"Jadi antara keluarga VT dengan ibu YL ini terjadi kerenggangan,"
"Di mana, ibu YL mencemburi VT telah berselingkuh," kata Budhi, Selasa (1/10/2019).
YL yang sakit hati kerap mencurahkan perasaannya pada sang sopir pribadi, BHS.
Hingga akhirnya, hubungan asmara terjalin antara kedua tersangka.
Saat hubungan kedua tersangka ini semakin erat, niat untuk membunuh VT kemudian muncul.
"Dari hubungan ini, karena perbuatannya, sudah terbuka di antara keduanya, motif lain ingin menguasai harta dari keluarga tersebut," ujar Budhi Herdi Susianto.
Baca: Setahun Pembunuhan Jamal Khashoggi, Dalang Pembunuhan Masih Bebas
Baca: Geger Temuan Mayat Pria Tertelungkup di Tepi Jalan Jombang, Begini Kondisinya
4. Ancaman
BHS dan YL diciduk aparat Polsek Kelapa Gading, atas kasus percobaan pembunuhan berencana terhadap VT.
Sedangkan HER dan BK masih diburu polisi.
BHS dan YL dijerat 340 KUHP juncto pasal 53 KUHP tentang pembunuhan berencana subsidair pasal 353 ayat 2 KUHP tentang penganiayaan berencana dengan ancaman hukuman maksimal seumur hidup.
(Tribunnews.com/Anugerah Tesa Aulia/Bunga)