Kesaksian Pengungsi yang Ditolong Warga Asli Wamena Saat Kerusuhan
Para pengungsi yang keluar dari Wamena ini banyak memberikan kesaksian atas kerusuhan yang terjadi pada Senin (23/9/2019).
Penulis: Arif Tio Buqi Abdulah
Editor: Daryono
Saat hendak melarikan diri, Sunam dan kawan-kawannya sempat kebingungan karena sudah terkepung dan tak bisa lari kemana-mana.
"Kita semua karyawan diusir, kita itu lebih dari 50-an. Pabrik tahu tidak dibakar, tapi dirusak. Kita sempet dikepung, hari Senin itu," kata Sunam.
"Jam 09.00 sampai jam 12.00 kita dibantu orang Wamena untuk bersembunyi di rumahnya," kata Sunam.
Seorang pengungsi lain, juga menceritakan tentang kengerian dalam kerusuhan di Wamena pada Senin (23/9/2019).
Aksi kerusuhan tersebut hingga kini masih membekas di benak Budiarto (43), seorang pekerja pembuat bata di Wamena.
Budiarto memilih kembali ke kampung halamannya yang berada di Kebumen karena masih trauma atas peristiwa yang terjadi.
Baca: 50 Warga Jabar di Wamena Minta Dipulangkan, Nasib 450 Lainnya Belum Diketahui
Polisi tetapkan 7 Tersangka
Polisi telah menetapkan tujuh tersangka dengan tuduhan sebagai pelaku kerusuhan di Wamena, papua pada Senin (23/92019).
Dilansir dari Kompas.com, Kombes Pol Asep Adi Saputra mengatakan, hingga kini pihak kepolisian masih mengembangkan kasus tersebut.
"Ke-tujuh tersangka yang diduga sebagai pelaku kerusuhan di Wamena tersebut sudah ditetapkan proses penahanannya," kata Kepala Bagian Penerangan Umum (Kabagpenum) Polri Kombes Pol Asep Adi Saputra di Gedung Humas Mabes Polri, Jakarta Sslatan, Kamis (3/10/2019).
Hingga kini situasi di Wamena berungsur pulih dan aktivitas ekonomi kembali normal.
Namun demikian, layanan kesehatan untuk warga belum sepenuhnya dapat diakses.
Bahkan, ada puskesmas yang melayani masyarakat tanpa pasokan listrik.
salah satu dokter di Puskesmas Wamena Kota, Lorina, mengatakan layanan kesehatan di tempatnya dibatasi sampai pukul 12 siang.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.