Prajurit TNI Prada Gilang Al Fajar Alami Kebutaan Usai Terpapar Debu Erupsi Gunung Sinabung
Prada Gilang Al Fajar menjadi korban akibat bencana alam erupsi Gunung Sinabung pada saat relokasi perumahan pengungsi.
Editor: Dewi Agustina
Laporan Wartawan Tribun Medan, M Andimaz Kahfi
TRIBUNNEWS.COM, MEDAN - Seorang Prajurit TNI, Prada Gilang Al Fajar yang bertugas di Babinminvetcaddam I/BB harus kehilangan penglihatan kedua matanya.
Prada Gilang Al Fajar menjadi korban akibat bencana alam erupsi Gunung Sinabung pada saat relokasi perumahan pengungsi.
Dia tetap berupaya merawat diri dengan berbagai macam cara pengobatan.
"Saya memulai mengikuti pendidikan Secata tahap I Tahun 2012 di Rindam I/BB Pematang Siantar, berlanjut berpendidikan kecabangan Arhanud di Pusdik Arhanud Kota Malang dan menyelesaikan pendidikan pada tanggal 14 Desember tahun 2012," kata Prada Gilang Al Fajar.
Setelah penutupan pendidikan Secata Tahap I Tahun 2012, kemudian ditugaskan di Batalyon Arhanud 11/WBY Kodam I/BB, dengan jabatan Tabak Azimuth Cukmer 3 Tonmer III Rai Q/Ret.
"Pada tahun 2013, saya ditugaskan untuk bantuan evakuasi letusan erupsi Gunung Sinabung di Kabupaten Karo, kurang lebih dalam kurun waktu 2 bulan," ujarnya.
Baca: Engku Emran Peluk Mesra Laudya Cynthia Bella Usai Isu Pelakor, Psikolog Sebut Ada Upaya Perlawanan
"Di bulan Desember tahun 2014, saya ditugaskan kembali untuk membantu pembangunan perumahan di Desa Siosar, yang diperintahkan oleh Presiden RI. Dalam membantu seluruh para korban bencana letusan erupsi Gunung Sinabung, di Kabupaten Karo, Sumatera Utara," sambungnya.
Pada hari ke-7, Gilang bertugas di Desa Siosar tepatnya di puncak 2000.
Dia sedang membawa material ke puncak 2005 dengan menggunakan mobil Hardtop, ketika itu posisinya sedang berdiri berada di atas bak mobil, tujuan untuk menjaga material agar tidak jatuh.
Bertepatan dengan hari itu, terjadilah letusan erupsi Gunung Sinabung cukup dahsyat dan mengeluarkan banyak debu ke arah ke puncak 2005.
Di saat itu, kemudian mata Gilang pun tersambar debu lalu dirinya banyak terhirup debu.
"Dalam seketika mata saya mulai terasa sangat perih, tenggorokan serta dada saya terasa panas. Lalu kemudian, saya ingin membersihkan seluruh wajah saya dengan air. Namun sayangnya di posisi saat itu tidak ada air. Pada saat kejadian itu, saya masih bisa melihat walaupun kedua bola mata saya sudah mulai terasa perih," jelas Gilang.
Setelah sampai di tenda posko tepat istirahat, di malam harinya kondisi badannya mulai demam tinggi.
Baca: Kerap Tampil di TV karena Kasusnya dengan Atta Halilintar, Bebby Fey: Bisa Dibilang Artis Enggak?