Penyebab Kematian Kuasa Hukum Walhi Sumut Golfried Siregar Menyisakan Tanda Tanya
Kasus meninggalnya kuasa hukum Wahana Lingkungan Hidup (WALHI) Sumatera Utara, Golfried Siregar pada Minggu (6/10/2019) masih menyisakan tanda tanya.
Editor: Dewi Agustina
TRIBUNNEWS.COM, MEDAN - Kasus meninggalnya kuasa hukum Wahana Lingkungan Hidup (WALHI) Sumatera Utara, Golfried Siregar pada Minggu (6/10/2019) masih menyisakan tanda tanya.
Pihak kepolisian sudah mengecek beberapa kamera Closed-circuit television (CCTV) di tempat kejadian perkara (TKP) dan mendapatkan beberapa temuan.
Kasatreskrim Polrestabes Medan Kompol Eko Hartanto mengatakan, pihaknya sudah bergerak mengecek siapa tukang becak yang mengetahui pertama kali kejadian dan mengantar ke RS Mitra Sejati.
"Kami sudah cek CCTV di rumah sakit. Memang pada waktu itu ada 4 orang. Dua orang menggotong di dalam becak, satu pengemudi becak dan satu yang bersama korban," kata Kompol Eko, Senin (7/10/2019).
"Setelah itu ada yang mengantar sepeda motor korban. Ada juga Grab terlihat di situ. (Grab) sepeda motor," sambungnya.
Eko menjelaskan pihaknya juga mengecek TKP awal, apakah di Fly Over Amplas atau Fly Over Jalan Jamin Ginting.
Namun sampai saat ini belum ada yang identik dengan sepeda motor yang dikendarai korban.
Baca: Sebelum Keguguran, Irish Bella Ternyata Sempat Alami Pendarahan: Sering Kontraksi Tapi Nggak Dirasa
"Sepeda motor korban adalah jenis CBR 150 warna merah. Masih kami cari juga CCTV di sekitar situ," jelasnya.
Seperti diberitakan sebelumnya, Direktur Walhi Sumut, Dana Prima Tarigan menuturkan korban adalah kuasa hukum WALHI Sumut sejak tahun 2016.
Saat kejadian, korban mengalami luka serius di bagian kepala. Info awal yang didapatkan akibat kecelakaan.
"Pascaoperasi kita lihat lukanya ini bukan kecelakaan. Karena badannya tidak ada yang lecet. Sepeda motornya juga dicek teman-teman ke kantor polisi tidak ada yang rusak tanda-tanda kecelakaan," kata dia.
WALHI Sumut belum mengetahui pasti dimana korban ditemukan. Kondisi korban saat dilihat janggal. Seperti dipukul keras dengan senjata tumpul.
Selain bagian kepala, bagian tubuhnya tidak mengalami luka yang berarti.
Sementara itu barang-barang korban seperti tas, laptop, dompet dan cincin raib.