Bupati Irna: Penusukan Terhadap Wiranto Mencoreng Nama Baik Pandeglang
Bupati pandeglang Irna Narulita sendiri mengaku geram dengan ulah pelaku karena telah mencoreng nama baik Pandeglang.
Penulis: Theresia Felisiani
Editor: Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Peristiwa penusukan terhadap Menkopolhukam Wiranto yang terjadi di Pandeglang, Banten menghebohkan banyak orang.
Bupati pandeglang Irna Narulita sendiri mengaku geram dengan ulah pelaku karena telah mencoreng nama baik Pandeglang.
Terlebih pelaku yang merupakan pasutri ini bukan warga asli Pandeglang, melainkan hanya pendatang.
"Saya atas nama Pemerintah kabupaten Pandeglang, atas nama masyarakat Pandeglang, sangat menyesalkan kejadian yang tidak terpuji itu. Ini mencoreng nama baik kabupaten Pandeglang dan masyarakat Pandeglang karena pelakunya adalah bukan orang Pandeglang," ungkap Irna, Kamis (10/10/2019) malam di RSPAD, Jakarta Pusat, tempat Wiranto dirawat.
-
Baca: Pria yang Serang Wiranto Merupakan Korban Penggusuran Jalan Tol, Dua Kali Ceraikan Istri'
-
Baca: Pelaku Penusukan Wiranto Lulus S1, Pernah Pakai Narkoba dan Judi, Pulang dari Malaysia Jadi Berubah
Irna menuruutkan warga Banten Selatan sangat membutuhkan dukungan dari pemerintah pusat untuk program percepatan pembangunan.
Atas peristiwa ini, dia khawatir perhatian pemerintah pusat pada daerahnya sedikit berkurang.
Dia berharap, Presiden Jokowi tetap memberikan dukungan pada pembangunan di Pandeglang, Banten Selatan.
"Sekali lagi saya sangat mengutuk pelaku tersebut yang sangat biadab. Saya sempat marah kepada pelaku saat ketemu di Polsek," ungkapnya.
"Saya sampaikan kalau kalian mau jihad mau ibadah caranya tidak seperti ini, karena ini mencoreng sekali nama baik kami," ujarnya.
Seperti telah diberitakan sebelumnya, Wiranto diserang orang tidak dikenal, Kamis (10/10/2019) usai mengikuti acara peresmian Universitas Mathala'ul Awal Pandeglang.
Dua terduga pelaku penyerangan telah berhasil diamankan kepolisian. Mereka masing-masing berjenis kelamin laki-laki dan peremppuan.
Pelaku laki-laki berinisial SA alias Abu Rara (31) warga Medan, Sumatera Utara sedangkan pelaku perempuan FA (21) warga Brebes.
Keduanya merupakan pasutri yang mengontrak di Kampung Sawah, Kec Menes, Kab Pandeglang. Abu Rara diduga terpapar paham radikal ISIS.
Mirisnya, Abu Rara justru mengajak istrinya FA untuk ikut menusuk Wiranto. Pasutri ini baru sekitar dua bulan tinggal di Pandeglang.
Kini Abu Rara dan Istri menjalani pemeriksaan intensif di Mabes Polri dan kasus ini ditangani langsung oleh Densus 88.