Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Bacakan Pledoi, Pelawak Qomar Kasus Ijazah Palsu yang Membelitnya Bermuatan Dendam Politik

Pelawak Nurul Qomar kembali menjalani sidang kasus dugaan pemalsuan ijazah atau dokumen Surat Keterangan Lulus (SKL) Program S2 dan S3

Editor: Sugiyarto
zoom-in Bacakan Pledoi, Pelawak Qomar Kasus Ijazah Palsu yang Membelitnya Bermuatan Dendam Politik
Tribunnews.com/Bayu Indra Permana
Nurul Qomar saar ditemui di Mall Pesona Kayangan, Depok Jawa Barat, Selasa (27/8/2019). 

TRIBUNNEWS.COM, BREBES - Pelawak Nurul Qomar kembali menjalani sidang kasus dugaan pemalsuan ijazah atau dokumen Surat Keterangan Lulus (SKL) Program S2 dan S3, di Pengadilan Negeri (PN) Brebes, Jawa Tengah, Selasa (15/10/2019).

Sidang beragendakan pembacaan pledoi.

Qomar dikutip dari Kompas.com, mengungkapkan, kasus hukum yang menjeratnya sarat muatan dendam pribadi yang juga dipolitisir.

Pelawak Nurul Qomar membacakan pembelaannya dalam sidang lanjutan di PN Brebes, Selasa (15/10/2019).
Pelawak Nurul Qomar membacakan pembelaannya dalam sidang lanjutan di PN Brebes, Selasa (15/10/2019). (Istimewa via Kompas.com)

"Apa yang terjadi sesungguhnya (sudah) saya ceritakan. Kan banyak juga saksi yang ada indikasi by design, setting. Saya sudah sumpah (sambil memegang Alquran), apa yang sudah saya lakukan, alami. Kita berharap sidang ini berakhir happy ending," kata Qomar.

Baca: Lanjutan Sidang Kasus Pemalsuan Dokumen Keterangan Lulus, Nurul Qomar Hadirkan 2 Saksi

"Ini kental muatan dendam dan ditunggangi kepentingan politik Cirebon. Tapi sudah tidak apa-apa, ini romantika perjalanan," sambung dia.

Meski demikian, Qomar mengaku bisa memaklumi tuduhan pelapor dalam hal ini Muhadi Setiabudi sebagai pemilik yayasan yang menaungi Universitas Muhadi Setiabudi (UMUS) Brebes.

"Ketika didemo oleh mahasiswa menjadi sesuatu yang sangat menyentuh, sehingga dia kesal sekali sama saya dan melaporkan. Laporanya kan sampai tiga kali dan berubah-ubah tuduhanya. Tuduhan satu, tuduhan dua, tuduhan tiga. Itu kan indikator bahwa memaksa-maksa dan mencari-cari kesalahan," ujar Qomar.

Baca: Ada yang Dendam, Nurul Qomar Sebut Kasusnya di Brebes Ditunggangi Kepentingan Politik

Berita Rekomendasi

Qomar berharap, melalui pledoi yang sudah dibacakan termasuk oleh kuasa hukumnya, ia dibebaskan dari segala tuduhan dan tuntutan hukum.

Muhammad Lutfi dan Nurul Qomar saat di ruang konferensi pers KPU Kabupaten Cirebon, Kamis (11/1/2017) sekira pukul 00.20 WIB.
Muhammad Lutfi dan Nurul Qomar saat di ruang konferensi pers KPU Kabupaten Cirebon, Kamis (11/1/2017) sekira pukul 00.20 WIB. (tribun jabar/Siti Masithoh)

Kuasa hukum Qomar, Furqon Nurzaman mengatakan pihaknya, sejak awal sudah berbeda pandangan dengan jaksa penuntut umum.

Terkait SKL, dia mempertanyakan siapa yang membuatnya karena hingga sekarang kliennya tak mengetahui sama sekali.

"Kita katakan SKL itu bermasalah dan tak valid diperolehnya dari siapa. Sehingga ada korelasi antara yang membuat dan menggunakan, tetapi sampai hari ini tidak ada," ucap Furqon.

Furqon juga meragukan barang bukti yang dipegang oleh majelis hakim yang belum sampai ke tahap laboratorium crime.

"Kami memohon agar majelis hakim mendengarkan pertimbangan dari apa yang disampaikan. Harapan kami tentu saja terdakwa dibebaskan dari segala tuntutan hukum," kata Furqon.

 

Tiga penasihat hukum Qomar membacakan pembelaan secara bergantian termasuk terdakwa dalam sidang yang diketuai Hakim Sri Sulastuti.

Halaman
12
Sumber: Kompas.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas