Andri Tak Pernah Curiga, Teman Kerjanya Ternyata Terpapar Radikalisme Hingga Diamankan Densus 88
Andri mengatakan, selama Rifky menginap di tempatnya, tidak pernah menunjukkan keanehan sehingga ia pun tak menaruh curiga.
Editor: Dewi Agustina
"Yang mana skemanya dalam dunia maya ada yang bertugas di media sosial, jadi gak nyata," ucap mantan Kapolres Kepulauan Meranti ini.
Zahwani Pandra Arsyad menyebutkan, setidaknya ada lima skema yang diketahui sebagai ciri aksi terorisme di media sosial.
Baca: Modus Pura-pura Memijat, Guru Silat Cabuli 5 Siswanya Saat Dampingi Pertandingan Olimpiade
Pertama, jelas Zahwani Pandra Arsyad, kejadian terorisme adalah settingan atau rekayasa.
Kedua, lanjut Zahwani Pandra Arsyad, mengalihkan fokus informasi korban dengan hal yang lain yang tidak berhubungan.
"Tujuannya agar masyarakat lupa dengan kekejaman teroris," jelas Zahwani Pandra Arsyad.
Ketiga, lanjut Zahwani Pandra Arsyad, menggunakan kalimat melecehkan keadaan korban.
Keempat, imbuh Zahwani Pandra Arsyad, menyalahkan aparat hukum jika ada tindakan, dan kelima mencaci pemerintah dengan istilah yang menggambarkan permusuhan.
"Untuk itu, serangkaian penggeledahan ini sebagai upaya Polri mencegah jangan sampai terjadi aksi terorisme, apalagi melihat ada beberapa agenda besar kenegaraan dekat-dekat ini, pelantikan presiden dan wakil presiden terpilih," tandas Zahwani Pandra Arsyad. (Tribunlampung.co.id/Hanif Mustafa)
Artikel ini telah tayang di tribunlampung.co.id dengan judul Pengakuan Teman Sekamar, Terduga Teroris Lampung Sering Lakukan Ini Malam-malam hingga Bikin Pusing
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.