Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

FAKTA-FAKTA Pemukulan Siswa oleh Seorang Motivator di Malang, Korban hingga Tanggapan Wali Kota

Berikut ini fakta-fakta pemukulan siswa oleh seorang motivator di Kota Malang. Jumlah korban hingga tanggapan Wali Kota

Penulis: Muhammad Renald Shiftanto
zoom-in FAKTA-FAKTA Pemukulan Siswa oleh Seorang Motivator di Malang, Korban hingga Tanggapan Wali Kota
KOMPAS.COM/ANDI HARTIK
Berikut ini fakta-fakta pemukulan siswa oleh seorang motivator di Kota Malang. Jumlah korban hingga tanggapan Wali Kota 

Berikut ini fakta-fakta pemukulan siswa oleh seorang motivator di Kota Malang. Jumlah korban hingga tanggapan Wali Kota

TRIBUNNEWS.COM - Telah viral video pemukulan terhadap pelajar sejumlah pelajar di Kota Malang.

Tindak pemukulan tersebut dilakukan oleh seorang motivator kepada sejumlah pelajar SMK Muhammadiyah 2 Kota Malang.

Dikutip dari Kompas.com, kejadian tersebut terjadi pada Kamis (17/10/2019).

Dalam video tersebut terlihat sejumlah siswa berbaris di depan ruangan dan ditampar secara bergantian oleh seorang pria.

Baca: Viral Video Pemukulan Siswa oleh Seorang Motivator di Malang

Baca: Viral Video Pengeroyokan di Lorong Stasiun Jurangmangu, Adik Korban Ceritakan Kejadiannya

Tangkap layar video pemukulan siswa oleh motivator yang tersebar di media sosial.
Tangkap layar video pemukulan siswa oleh motivator yang tersebar di media sosial. (KOMPAS.COM/ANDI HARTIK)

Berikut ini fakta-fakta video viral pemukulan terhadap sejumlah siswa di Kota Malang yang dihimpun Tribunnews dari berbagai sumber

1. Pelaku

Berita Rekomendasi

Diketahui, pria tersebut merupakan seorang motivator digital marketing bernama AS alias AP.

Saat itu, sejumlah siswa sedang mengikuti seminar motivasi berwirausaha yang diisi oleh AS sebagai motivator.

Diduga AS melakukan pemukulan tersebut karena tersinggung.

AS diduga tersinggung oleh sejumlah siswa yang tertawa saat ada penulisan kata "go****".

Kepala SMK Muhammadiyah 2 Kota Malang Nur Cholis mengatakan bahwa setelah mengetahui kejadian tersebut, pihak sekolah menemui AS.

Tangkapan layar seorang pria menampar sejumlah siswa
Tangkapan layar seorang pria menampar sejumlah siswa (Ist)

2. Dilaporkan pihak sekolah hingga orang tua

Dikutip dari laporan KompasTV, selain dilaporkan pihak sekolah, beberapa orang tua yang anaknya menjadi korban juga melaporkan ke pihak berwajib.

Nur mengatakan bahwa kasus ini tengah ditangani oleh polisi.

Secara pribadi AS sudah menyampaikan permintaan maaf.

Namun, karena sudah masuk ke ranah hukum, Nur menyerahkan kasus itu ke polisi.

"Kita serahkan kepada polisi. Apa kata beliau. Yang jelas orangtua juga sudah kita sampaikan bahwa itu bukan kesalahan sekolah," kata dia.

3. Jumlah korban

Siswa yang menjadi korban pemukulan tersebut ada 10 orang.

Hal tersebut disampaikan oleh Kapolres Malang Kota AKBP Dony Alexander.

"Dari 10 orang, yang lapor masih 9 orang. Yang satu masih mimisan. Nanti kita cek, kalau yang bersangkutan sudah bisa diberi keterangan berita acara, kita periksa," katanya di SMK Muhammadiyah 2 Kota Malang, Jumat (18/10/2019).

Dony mengatakan bahwa berdasarkan hasil visum, ada korban yang mengalami luka di bibir.

Selain itu, ada pula yang hanya mengalami luka lebab di bagian pipi.

"Visum yang keluar baru satu, luka di bibir. Sisanya hanya luka bekas lebam," tambahnya.

4. Sudah diamankan pihak kepolisian

Dony juga mengatakan bahwa pelaku pemukulan, AS, sudah diamankan pihak kepolisian pada Jumat (18/10/2019).

"kita sudah bisa amankan tersangka berinisial A yang mana sesuai dengan video yang kami terima dan viral," katanya di SMK Muhammadiyah 2 Kota Malang, Jumat (18/10/2019).

Ia menambahkan bahwa AS diamankan di Surabaya.

Pelaku juga sudah mengakui aksinya.

"Untuk berusaha kabur masih kita dalami. Namun posisinya ada di Surabaya," ungkapnya.

Dony juga belum mengetahui motif AS memukul siswa secara bergilir dalam acara seminar itu.

"Kita lihat proses nantinya. Bisa kita lihat motifnya apa sehingga terjadi tindak pidana tersebut," katanya.

Dony mengatakan, pelaku melanggar pasal 80 Undang-Undang 35 tahun 2014 tentang Perlindungan Anak.

5. Tanggapan Wali Kota Malang

Wali Kota Malang Sutiaji bersama jajaran Forkopimda Kota Malang saat menemui siswa korban pemukulan di SMK Muhammadiyah 2 Kota Malang, Jumat (18/10/2019)
Wali Kota Malang Sutiaji bersama jajaran Forkopimda Kota Malang saat menemui siswa korban pemukulan di SMK Muhammadiyah 2 Kota Malang, Jumat (18/10/2019) (Kompas.com/Andi Hartik)

Wali Kota Malang Sutiaji menangis saat menemui siswa korban pemukulan oleh AS.

Dikutip dari Kompas.com, mata Sutiaji dan kepala sekolah tampak berkaca-kaca dalam pertemuan yang berlangsung di salah satu ruangan di SMK Muhammadiyah 2 Kota Malang.

Sutiaji mengaku prihatin dengan kejadian tersebut.

Ia mengatakan bahwa seorang motivator semestinya memberikan motivasi kepada siswa, bukan malah melakukan pemukulan kepada siswa.

"Ini kontradiktif. Motivator harusnya memotivasi. Nilai kesabaran dan moral yang disampaikan. Membangkitkan sesuatu yang tidak berpotensi menjadi potensi. Kalau seperti ini justru membunuh embrio yang dimiliki siswa," kata Sutiaji, saat menemui siswa korban pemukulan di SMK Muhammadiyah 2 Kota Malang, Jumat (18/10/2019).

Ia juga menyayangkan bahwa kejadian tersebut terjadi di lingkungan sekolah.

Sutaji juga meminta Kapolres untuk menindak dengan keras.

"Meminta Kapolres menindak sekeras-kerasnya bagi siapapun yang melanggar aturan. Ini melanggar dunia pendidikan," ungkap dia.

Wali Kota malang tersebut juga akan mengumpulkan seluruh kepala sekolah di Kota Malang sebagai antisipasi agar tidak ada kejadian serupa.

"Kami segera akan kumpulkan guru dan kepala sekolah, negeri dan swasta. Akan kami ingatkan kembali bagaimana seharusnya mendidik," kata dia.

(Tribunnews.com/Renald)(Kompas.com/Andi Hartik)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas