Angin Kencang di Dataran Tinggi Dieng, Atap Rumah Beterbangan, Warga Belum Berani Beraktivitas
Di Desa Bakal, Kecamatan Batur Banjarnegara, angin kencang memporakporandakan atap rumah warga.
Editor: Dewi Agustina
Laporan Wartawan Tribun Jateng, Khoirul Muzakki
TRIBUNNEWS.COM, BANJARNEGARA - Angin kencang menerjang sejumlah desa di dataran tinggi Dieng. Di Desa Bakal, Kecamatan Batur Banjarnegara, angin kencang memporakporandakan atap rumah warga.
Warga Desa Bakal, Budi Utomo mengatakan, angin kencang terjadi sejak semalam, sekitar habis Magrib.
Ia melihat atap rumah-rumah warga terlepas hingga beterbangan mengikuti arah angin.
Listrik padam membuat suasana semakin mencekam. Warga takut ke luar hingga memilih bertahan di rumah.
Baca : Inikah Daftar Menteri Jokowi 2019 - 2024?Ada 2 Kelahiran Sumut di Kabinet Kerja Jilid 2, Bukan Luhut
Menurut Budi, angin kencang bukan hanya melanda desanya, namun juga desa-desa lain di wilayah dataran tinggi Dieng, baik di wilayah Kecamatan Batur hingga Kecamatan Kejajar Wonosobo.
"Banyak rumah yang rusak. Atap banyak yang hilang, baik esbes atau seng," katanya.
Bencana itu ternyata belum berakhir. Hingga pagi ini, angin kencang masih melanda wilayah dataran tinggi Dieng.
Baca: Sempat Ditangkap karena Makar, Eggi Sudjana Diperiksa Lagi karena Jadi Langganan Pijat Perakit Bom
Baca: 7 Kuliner Enak di Surabaya untuk Menu sarapan, Asa Bubur Ayam Elizabeth dengan Topping Melimpah
Aktivitas warga masih lengang. Mereka belum berani bekerja di ladang.
Warga memilih bertahan di dalam rumah karena kondisi angin yang menakutkan.
Budi mengaku masih takut beraktivitas di luar rumah karena kondisi cuaca belum memungkinkan.
Material rumah warga yang yang beterbangan masih berserak dimana-mana.
Warga belum berani memungutinya, atau memperbaiki rumahnya yang rusak.
Budi mengatakan, banyak rumah warga yang rusak di desanya akibat bencana ini. Dua rumah di antaranya bahkan ambruk karena dihantam angin.
Sejumlah keluarga yang rumahnya rusak terpaksa mengungsi ke rumah warga lain yang lebih aman.
Menurut Budi, peristiwa angin kencang bukan kali ini saja terjadi. Tetapi ia merasa bencana kali ini paling parah dibanding peristiwa serupa di tahun sebelumnya.
"Kecepatan angin sekitar 60 km per jam. Ini listrik masih padam," katanya.
Artikel ini telah tayang di Tribunjateng.com dengan judul Angin Kencang Porakporandakan Rumah di Dataran Tinggi Dieng