Diduga Jadi Tempat Penampungan Siswa Bermasalah, Pemerintah Tutup SMK Ichtus Manado
Aktifitas SMK Ichthus usai investigasi buntut tewasnya Guru Agama Alexander Werupangkey di tangan muridnya sendiri berinisial FL.
Editor: Eko Sutriyanto
Laporan Wartawan Tribun Manado Ryo Noor
TRIBUNNEWS.COM, MANADO - Pemerintah memutuskan membekukan aktifitas SMK Ichthus usai investigasi buntut tewasnya Guru Agama Alexander Werupangkey di tangan muridnya sendiri berinisial FL.
Wakil Gubernur Sulut, Steven Kandouw mengatakan, pembekuan SMK sudah melalui kajian.
"Yang penting proses belajar siswa-siswanya berjalan terus, walaupun dialihkan ke sekolah yang lain," ujar mantan Ketua DPRD Sulut ini.
Dinas Pendidikan harus memperhatikan siswa yang kena imbas kebijakan itu apalagi siswa yang akan menghadapi Ujian Nasional
Kepala Dinas Pendidikan Sulut, dr Grace Punuh mengatakan, tim dari Kementerian Pendidikan didampingi Dinas melakukan investigasi dan hasilnya tim mengeluarkan 5 rekomendasi.
Pertama, izin sekolah dibekukan hingga batas waktu yang tidak ditentukan.
Baca: Borok-borok Sekolah Terungkap Setelah Pelajar Tikam Guru, SMK Ichtus Akhirnya Ditutup
Kedua, siswa dimutasikan ke sekolah terdekat, atau didaftarkan pada paket C.
Ketiga, Siswa kelas 10 dan 11 dipindahkan ke sekolah terdekat setelah melewati tes kompetensi.
Keempat, sebelum melaksanakan mutasi siswa akan diadakan pertemuan dengan orangtua siswa.
Kelima, akun dipodik sekolah akan diblokir sementara.
dr Grace Punuh pun membeber borok pengelolaan sekolah hasil investigasi tim.
Ia mengatakan, SMK Ichtus adalah sekolah tempat menampung siswa bermasalah.
Siswa yang kena masalah di sekolah sebelumnya, dikeluarkan kemudian ditampung di SMK Ichtus.