Ikut Siksa Gadis 16 Tahun hingga Hampir Tewas, Kepala Desa di NTT Diduga Kabur ke Timor Leste
N gadis 16 tahun di NTT dituduh mencuri cincin tanpa bukti, lalu disiksa berama-ramai hingga hampir tewas.
Editor: Ifa Nabila
TRIBUNNEWS.COM - Kepala Desa Babulu Selatan, Paulus Lau, ikut dalam aksi penganiayaan N (16) dengan cara mengikat dengan tali hingga memukulinya.
Setelah video penyiksaan terhadap N viral, Paulus Lau diduga kabur ke Timor Leste.
Hingga kini, aparat Kepolisian Resor Belu, Nusa Tenggara Timur (NTT), masih melakukan pencarian terhadap Paulus Lau.
Paulus diduga kuat melarikan diri ke Timor Leste, setelah kasus itu mencuat ke publik dan dilaporkan ke polisi.
Kabid Humas Polda NTT Kombes Jules Abraham Abast, mengatakan, pihaknya tengah melakukan koordinasi dengan kepolisian Timor Leste.
Baca: Dimotori Kades, Gadis Usia 16 Tahun di NTT Disiksa Warga Satu Kampung: Diikat, Digantung, & Disetrum
Menurut Jules, koordinasi itu dilakukan, sebagai upaya pencarian maupun pencekalan terhadap Paulus.
"Jika yang bersangkutan berada di wilayah Belu, Malaka maupun daerah lain di NTT, tentu kita akan lakukan upaya paksa baik mengamankan yang bersangkutan, maupun melakukan penangkapan," tegas Jules.
Namun lanjut Jules, jika Paulus berada diluar NTT, maka akan lakukan upaya pencarian.
"Kita akan berkoordinasi dengan seluruh elemen yang ada, termasuk aparat keamanan di Timor Leste," kata Jules.
Dianiaya warga setempat
Sebelumnya diberitakan, nasib nahas menimpa N, gadis asal Desa Babulu Selatan, Kecamatan Kobalima, Kabupaten Malaka, Nusa Tenggara Timur ( NTT).
N yang berusia 16 tahun menjadi korban penganiayaan yang dilakukan warga dan pejabat desa setempat.
N disiksa dengan cara diikat tangannya dan dipukuli.
Dia dituduh telah mencuri perhiasan berupa cincin milik seorang warga.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.