Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

2 Pemuda Ini Mengaku Mulanya Ingin Menolong Cari Penginapan, Tetapi Kemudian Timbul Niat Mencabuli

Polisi dari Unit Perlindungan Perempuan dan Anak, Satrekrim Polres Tulungagung akhirnya menangkap dua terduga pelaku pencabulan

Editor: Hendra Gunawan
zoom-in 2 Pemuda Ini Mengaku Mulanya Ingin Menolong Cari Penginapan, Tetapi Kemudian Timbul Niat Mencabuli
David Yohanes/Surya
Dua tersangka pelaku asusila terhadap seorang santriwati Tulungagung, Cokro (23) dan Kurniawan (23) digiring polisi. 

TRIBUNNEWS.COM, TULUNGAGUNG - Polisi dari Unit Perlindungan Perempuan dan Anak, Satrekrim Polres Tulungagung akhirnya menangkap dua terduga pelaku pencabulan di bawah umur.

Keduanya adalah Tri Kurniawan Efendi (22) warga Desa ketanon Kecamatan Kedungwaru, dan Cokro Aminoto (22) warga Desa Rejoagung, Kecamatan Kedungwaru.

Sementara korbannya adalah NA (14), seorang santriwati di Tulungagung.

Cokro mengaku awalnya berniat menolong NA yang kabur dari pondok pesantren bersama seorang temannya, Sabtu (26/10/2019) malam.

“Waktu itu dia jalan berdua sama temannya di Pinka (pinggir kali). Temannya mimisan terus minta tolong,” ucapnya.

Baca: 6 Wisata Air Terjun di Yogyakarta, Ada Ledok Pokoh yang Mirip Erawan Falls di Thailand

Baca: Aji Santoso Bergabung, Persebaya Punya Tiga Sosok Class of 97 yang Pernah Bawa Bajul Ijo Juara

Baca: Niat Perluas Rumah, Petani Rusia Malah Temukan Kuburan Massal Korban Diktator Stalin

Cokro bersama Kurniawan sempat mengajak NA dan temannya makan.

Cokro kemudian berjanji mau membantu NA kabur dari pondok pesantren.

Berita Rekomendasi

Untuk sementara NA diajak ke rumah Cokro yang sedang kosong.

“Saat itu saya tawari diantar ke rumah orang tuanya, tapi dia menolak. Akhirnya sepakat menginap di rumah saya,” ujar Cokro di depan polisi.

Masih menurut Cokro, saat bersama NA di rumahnya muncul keinginan untuk melakukan hal tak senonoh pada NA.

Awalnya Kurniawan yang melakukan hal tak terpuji, disusul oleh Cokro.

Paur Humas Polres Tulungagung, Ipda Anwari mengatakan, korban sempat kabur dari pondok dengan naik ojek online.

“Dia sempat menginap di rumah temannya, terus kehabisan uang. Makanya dia jalan saat pergi ke Pinka,” terang Anwari.

Masih menurut Anwari, teman NA sempat menggunakan telepon salah satu tersangka untuk menghubungi orang tua NA.

Orang tua NA kemudian melacak keberadaannya, dan melapor ke Polres Tulungagung.

Dari hasil visum yang dilakukan terhadap NA, ditemukan luka baru pada alat vital korban.

“Hasil visum membuktikan ada kekerasan seksual yang dialami korban,” tegas Anwari.

Cokro dan Kurniawan ditangkap pada Senin (28/10/2018).

Pemuda ini menangis sesenggukan saat polisi melakukan jumpa wartawan, ungkap kasus ini.

Dua tersangka akan dikenakan Undang-undang Perlindungan Anak, dengan ancaman hukuman minimal lima tahun, dan paling lama 15 tahun. (David Yohanes)

Artikel ini telah tayang di surya.co.id dengan judul Dua Pemuda Pelaku Pencabulan Santriwati di Tulungagung Berdalih Ingin Memberi Pertolongan,

Sumber: Surya
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas