Atap Kelas SDN Gentong Ambruk, Polisi Panggil 2 Pejabat Dinas Pendidikan dan 2 Direktur Pelaksana
Polisi memanggil empat orang terkait ambruknya empat atap kelas SDN Gentong yang menewaskan seorang siswa dan seorang guru, Kamis (7/11/2019).
Editor: Dewi Agustina
Disinggung siapa saja yang diperiksa, Endy menolak menyampaikan identitas para orang-orang yang dipanggil ini. Kata dia, keempatnya masih berstatus saksi.
"Tapi tidak menutup kemungkinan, dari saksi bisa naik menjadi tersangka. Ini masih kami kembangkan lebih lanjut," papar dia.
Sejauh ini, kata Endy, pihaknya masih dalam tahap penyelidikan.
"Kami masih menunggu hasil labfor dari polda jatim, dan perkembangan hasil penyidikan, baru akan menuju tahap selanjutnya," tambah Endy.
Kepala Sekolah Diteror
Di tengah insiden ambruknya empat atap kelas SDN Gentong, Kepala Sekolah (Kepsek) SDN Gentong, Endang Ganefa Listiowati mengaku mendapatkan intervensi.
Endang, sapaan akrab Kepsek, mendapatkan banyak telepon dari orang-orang yang tak bertanggung jawab.
"Istri saya dapat teror dari banyak orang yang mengaku dari pejabat polisi dan meminta uang," kata Djunaedi, suami Kepsek Endang Ganefa Listiowati.
Ia mengatakan, yang paling lucu adalah saat ada orang yang menghubungi dan mengaku sebagai Kapolsek Gadingrejo.
"Saat dihubungi itu istri saya, saya sedang duduk sama Kapolsek. Lah kok ada yang mengaku sebagai Kapolsek," kata dia.
Djunaedi menjelaskan, saat itu si penelepon mengaku sebagai Kapolsek dan siap membuat kasus jatuhnya atap kelas ini tidak lanjut.
Bahkan, si penelepon misterius ini juga siap menyelesaikannya secara kekeluargaan.
"Tidak sempat membuka nominal uangnya sih. Tapi siap mengamankan begitu saja. Ini saya juga heran, kok banyak yang menelepon gelap dan meminta uang dalam kondisi seperti ini," tambahnya.
Bahkan, saking penasarannya, ia sempat mengecek peneror misterius ini melalui sebuah aplikasi.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.