Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Atap Kelas SDN Gentong Ambruk, Polisi Panggil 2 Pejabat Dinas Pendidikan dan 2 Direktur Pelaksana

Polisi memanggil empat orang terkait ambruknya empat atap kelas SDN Gentong yang menewaskan seorang siswa dan seorang guru, Kamis (7/11/2019).

Editor: Dewi Agustina
zoom-in Atap Kelas SDN Gentong Ambruk, Polisi Panggil 2 Pejabat Dinas Pendidikan dan 2 Direktur Pelaksana
Surya/Galih Lintartika
Kondisi atap ambruk di SDN Gentong Kota Pasuruan. SURYA/GALIH LINTARTIKA 

Disinggung siapa saja yang diperiksa, Endy menolak menyampaikan identitas para orang-orang yang dipanggil ini. Kata dia, keempatnya masih berstatus saksi.

"Tapi tidak menutup kemungkinan, dari saksi bisa naik menjadi tersangka. Ini masih kami kembangkan lebih lanjut," papar dia.

Sejauh ini, kata Endy, pihaknya masih dalam tahap penyelidikan.

"Kami masih menunggu hasil labfor dari polda jatim, dan perkembangan hasil penyidikan, baru akan menuju tahap selanjutnya," tambah Endy.

Atap empat kelas di UPT SDN Gentong, di Jalan KH Sepuh No 49, Kelurahan Gentong, Kecamatan Gadingrejo, Kota Pasuruan, yang ambruk, Selasa (5/11/2019) (surya.co.id/galih lintartika)
Atap empat kelas di UPT SDN Gentong, di Jalan KH Sepuh No 49, Kelurahan Gentong, Kecamatan Gadingrejo, Kota Pasuruan, yang ambruk, Selasa (5/11/2019) (surya.co.id/galih lintartika) (Surya/Galih Lintartika)

Kepala Sekolah Diteror

Di tengah insiden ambruknya empat atap kelas SDN Gentong, Kepala Sekolah (Kepsek) SDN Gentong, Endang Ganefa Listiowati mengaku mendapatkan intervensi.

Endang, sapaan akrab Kepsek, mendapatkan banyak telepon dari orang-orang yang tak bertanggung jawab.

Berita Rekomendasi

"Istri saya dapat teror dari banyak orang yang mengaku dari pejabat polisi dan meminta uang," kata Djunaedi, suami Kepsek Endang Ganefa Listiowati.

Ia mengatakan, yang paling lucu adalah saat ada orang yang menghubungi dan mengaku sebagai Kapolsek Gadingrejo.

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nadiem Anwar Makarim mendatangi SDN Gentong Kota Pasuruan yang ambruk dan tewaskan dua orang, Kamis (7/11/2019). Surya.co.id/Galih Lintartika
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nadiem Anwar Makarim mendatangi SDN Gentong Kota Pasuruan yang ambruk dan tewaskan dua orang, Kamis (7/11/2019). Surya.co.id/Galih Lintartika (Surya.co.id/Galih Lintartika)

"Saat dihubungi itu istri saya, saya sedang duduk sama Kapolsek. Lah kok ada yang mengaku sebagai Kapolsek," kata dia.

Djunaedi menjelaskan, saat itu si penelepon mengaku sebagai Kapolsek dan siap membuat kasus jatuhnya atap kelas ini tidak lanjut.

Bahkan, si penelepon misterius ini juga siap menyelesaikannya secara kekeluargaan.

"Tidak sempat membuka nominal uangnya sih. Tapi siap mengamankan begitu saja. Ini saya juga heran, kok banyak yang menelepon gelap dan meminta uang dalam kondisi seperti ini," tambahnya.

Bahkan, saking penasarannya, ia sempat mengecek peneror misterius ini melalui sebuah aplikasi.

Halaman
1234
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas