Fakta Polisi Tembak Polisi di Donggala, Kronologi hingga Respons Kapolda Sulawesi Tengah
Fakta Polisi Tembak Polisi di Donggala, Kronologi hingga Respons Kapolda Sulawesi Tengah
Penulis: Sinatrya Tyas Puspita
Editor: Pravitri Retno W
Saat ini, kata Lukman, keduanya lagi dirawat dan kondisinya stabil.
"Di Bhayangkara lagi diobservasi, kalau tidak mampu di sini kita rujuk ke tempat yang lebih bagus," Lukman.
4. Dirujuk ke RSUD Undata Palu
Dua polisi yang mengalami luka tembak di Kepolisian Sektor (Polsek) Sirenja, Kabupaten Donggala, dirujuk ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Undata Palu, Jumat sore.
Keduanya dirujuk ke RSUD Undata Palu pascamenjalani perawatan intensif di RS Bhayangkara Palu selama beberapa jam.
Korban yang pertama dirujuk ialah Aiptu Purwanto, diberangkatkan ke RSUD Undata sekitar pukul 15.49 Wita.
Sedangkan korban kedua Aipda Nabud Salama, dibawa ke RSUD Undata Palu sekitar pukul 16.47 Wita.
Keluarga dari kedua korban tampak mendampingi dari RS Bhayangkara Palu menuju RSUD Undata Palu.
Sampai dengan pukul 17.53 Wita, keduanya masih menjalani perawatan di instalasi gawat darurat milik RSUD Undata Palu.
5. Tanggapan Ahli Forensik
Menanggapi fenomena polisi tembak polisi, Ahli Psikologi Forensik Reza Indragiri Amriel menyoroti anggaran untuk kesehatan psikologis forensik di kepolisian.
Menurutnya, ada data yang menunjukkan bahwa rasio bunuh diri di kalangan personel polisi lebih tinggi daripada di masyarakat sipil.
“'Wajar'-lah, karena bekerja sebagai polisi sama sekali tidak enteng, malah semakin berat, sebagaimana implisit disampaikan mantan Kapolri Tito Karnavian,” kata Reza kepada Tribunnews.com melalui keterangan tertulisnya, Jumat 8 November 2019.
Reza kemudian menyoroti soal anggaran untuk kesehatan psikologis di kepolisian.