I Wayan Sudiarta Ditemukan Gantung Diri di Pohon Santen
Selanjutnya Wayan Pande menambahkan korban ternyata pernah melakukan aksi yang sama pada tanggal 14 Oktober 2019 namun berhasil diselamatkan
Editor: Eko Sutriyanto
Laporan Wartawan Tribun Bali Firizqi Irwan
TRIBUNNEWS.COM, DENPASAR - I Wayan Sudiarta (31) berasal dari Banjar Dinas Kebon Tumbu, Karangasem ditemukan tewas gantung diri.
Wayang melakukan aksi ini di sebuah rumah kosong yang berada di Jalan Tukad Pakerisan Gang 11 C.
Rumah kosong di kawasan Panjer milik I Ketut Budiasa.
Dikonfirmasi Tribun Bali, Kasubbag Humas Polresta Denpasar Iptu Haji Andi Muhamad Nurul Yaqin pun membenarkan kejadian tersebut.
"Ya benar tadi pagi ditemukannya. Kondisi saat ditemukan masih dalam posisi tergantung menggunakan tali di pohon kayu santen," ujarnya.
Lebih detail lagi, saat itu Wayan Sudiarta ditemukan menggunakan tali perban tangan warna coklat tua dan tergantung di pohon kayu santen.
Baca: Hubungan dengan Kekasihnya Tidak Direstui Orangtua, Luhun Parsaulian Pilih Gantung Diri
Korban ditemukan dengan memakai baju singlet warna abu-abu muda, memakai celana panjang warna biru dan lidah menjulur keluar.
Saat ditanyai mengenai peristiwa tersebut, saksi kejadian I Wayan Pande (37) mengatakan saat itu ia berada didekat lokasi kejadian bersama Maria Indrawati.
Ia yang saat itu mendengar Maria teriak-teriak karena melihat ada yang gantung diri.
Selanjutnya saksi mengecek dan melihat korban masih dalam kondisi gantung diri.
Namun saat dicek kondisinya sudah tidak bernyawa.
Selanjutnya Wayan Pande menambahkan korban ternyata pernah melakukan aksi yang sama pada tanggal 14 Oktober 2019.
Baca: Dua Bule Australia Ditahan di Lapas Kerobokan Terkait Kepemilikan 1,12 Gram Kokain
Namun saat itu, nyawa korban masih dapat diselamatkan.
Pada tiga hari terakhir, ia pun melihat Sudiarta dalam kondisi gelisah.
"Dari keterangan saksi sebelumnya korban ini pernah melakukan aksi yang sama dan sudah tiga hari ini korban ini terlihat gelisah, keluar masuk dari rumah," kata Iptu Andi Yaqin.
Korban juga dikatakan Wayan Pande, ia tinggal di Panjer bersama pamannya Made Sujana (60) karena korban sudah dari kelas 5 SD tidak memiliki orang tua (meninggal).
Sementara itu, Kasubbag Humas Polresta Denpasar menambahkan dari informasi yang diterima korban memiliki riwayat gangguan kejiwaan.