Mami IV Bicara Soal Kepergok Selingkuh Dengan Oknum Perwira Polda Bali : Saya Sudah Pisah Ranjang
Perempuan yang bekerja sebagai "mami" di tempat hiburan membela diri terkait tudingan tepergok selingkuh dengan salah satu oknum perwira Polda Bali
Editor: Sinatrya Tyas Puspita
Mami IV Bicara Soal Kepergok Selingkuh Dengan Oknum Perwira Polda Bali : Saya Sudah Pisah Ranjang
TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR- IV alias Mami bantah soal tuduhan suaminya tepergok selingkuh bersama oknum perwira Polda Bali.
Perempuan yang bekerja sebagai "mami" di salah satu tempat hiburan di Bali membela diri terkait tudingan tepergok selingkuh dengan salah satu oknum perwira Polda Bali di rumahnya.
"Itu tidak benar," ucapnya.
Ia menceritakan pada Kamis (8/11/2019), awalnya memang mengundang BN ke rumah karena ada acara.
"Pada pukul 15.30 wita, saat itu saya sedang keluar belanja ke toko mini market. Setibanya di rumah sekitar pukul 17.30 Wita suasana mulai memanas ketika munculnya GD dan pecalang datang ke rumah kemudian menginterogasi BN. Jadi gak ada kalau saya kepegrok selingkuh dengan BN."
"Di rumah juga banyak saudara-saudara saya dan anak-anak saya," ujarnya saat ditemui di rumahnya di daerah Pemogan, Densel, Jumat (8/11/2019).
"Karena saya kesal dengan kelakuan GD, kemudian saya usir karena ia ngaku-ngaku ini rumahnya. Ya karena tidak terima kemudian GD lapor ke Propam. Saat itu memang saya ada di rumah ketika Propam datang," imbuhnya.
Dibalik kejadian itu, ternyata mami IV yang sudah dikaruniai tiga orang anak ini mengaku sudah pisah ranjang dengan GD sejak tiga tahun lalu.
"Saya sudah 19 tahun bersama GD. Saat ini saya pisah ranjang dengan GD sejak tiga tahun lalu dikarenakan ada masalah pribadi lah. Sudah proses perceraian tiga bulanan dan tinggal tunggu ketok palu di PN Denpasar," ujarnya
Secara terpisah, GD enggan berbicara banyak karena merasa telah sakit hati.
"Terserahlah IV ngomong apa itu hak dia. Yang jelas kemarin saat di rumah itu ada unsur tindak pidananya, ada beberapa kata atau kalimat yang kurang pantas di ucapkan di depan umum. Diantaranya mengusir saya,"