Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Polda Jatim Temukan Dua Tindak Pidana Terkait Ambruknya Atap SDN Gentong Pasuruan

Polda Jatim menemukan dua jenis tindak pidana atas insiden ambruknya empat atap bangunan kelas UPT SDN Gentong, Gentong, Gadingrejo, Kota Pasuruan.

Editor: Dewi Agustina
zoom-in Polda Jatim Temukan Dua Tindak Pidana Terkait Ambruknya Atap SDN Gentong Pasuruan
Surya/Galih Lintartika
Kondisi atap ambruk di SDN Gentong Kota Pasuruan. SURYA/GALIH LINTARTIKA 

Laporan Wartawan TribunJatim.com, Luhur Pambudi

TRIBUNNEWS.COM, SURABAYA - Polda Jatim menemukan dua jenis tindak pidana atas insiden ambruknya empat atap bangunan kelas UPT SDN Gentong, Gentong, Gadingrejo, Kota Pasuruan.

"Pertama, tindak pidana karena menghilangkan nyawa orang lain. Tindak pidana ini berkaitan dengan Pasal 359 KUHP, dan kasusnya bakal ditangani Polres Pasuruan Kota," kata Kabid Humas Polda Jatim Kombes Pol Frans Barung Mangera di Mapolda Jatim, Jumat (8/11/2019).

Barung mengungkapkan tindak pidana kedua adalah korupsi.

Pihaknya mendapati temuan adanya hal janggal dalam proses penyediaan material bangunan yang dilakukan oleh pihak perencana, dalam hal ini Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) dan pihak pelaksana atau kontraktor.

"Tindak pidana korupsi ditangani oleh Subdit Tipikor Ditreskrimsus Polda Jatim," paparnya.

Kedua tindak pidana itu ditemukan oleh Polda Jatim dan Polres Pasuruan Kota seusai melakukan gelar perkara, Kamis (7/11/2019) kemarin.

Mendikbud Nadiem Makarim datangi SDN Gentong Pasuruan
Mendikbud Nadiem Makarim datangi SDN Gentong Pasuruan (SURYA/GALIH LINTARTIKA)
Berita Rekomendasi

"Kami akan memberikan updatenya terus secara terbuka karena ini menjadi perhatian menjadi perhatian publik dan semua kalangan," ungkapnya.

Gelar perkara tersebut dilaksanakan usai melakukan pemeriksaan terhadap empat orang yang diduga bertanggung jawab atas pembangunan empat gedung sekolah tersebut, kamis (7/11/2019) kemarin.

Saksi Pejabat

Polisi memanggil empat orang terkait ambruknya empat atap kelas SDN Gentong yang menewaskan seorang siswa dan seorang guru, Kamis (7/11/2019).

Baca: Dua Minggu Sebelum Tewas Tertimpa Atap, Guru SDN Gentong Beri Pesan Terakhir untuk Orangtuanya

Baca: Soal Atap Gedung SDN Gentong yang Ambruk, Kabid Humas Polda Jatim: Kesalahan Kontruksi Material

Empat orang yang dipanggil adalah dua orang dari pihak Dinas Pendidikan Kota Pasuruan yang bertugas sebagai pejabat pembuat komitmen (PPK) atas pembangunan gedung tersebut.

Dan dua orang lainnya adalah direktur perusahaan yang bertugas dalam pelaksana pembangunan gedung.

Kabid Humas Polda Jatim Kombes Pol Frans Barung Mangera mengungkapkan, empat orang itu bakal diperiksa oleh pihak Polresta Pasuruan sebagai saksi.

"Kami panggil PPK dan pelaksana, guna minta keterangan, akan kami tunggu updatenya," kata Kabid Humas Polda Jatim Kombes Pol Frans Barung Mangera di Mapolda Jawa Timur, Kamis (7/11/2019).

Mereka yang dipanggil untuk dimintai keterangan terdiri dari:

1) RT (43), profesi Aparatur Sipil Negara (ASN) di Dinas Pendidikan Kota Pasuruan.

"Dia ini pejabat pembuat komitmen (PPK) dan beliau masih di Dinas Pendidikan Kota Pasuruan," jelas Kabid Humas Polda Jatim Kombes Pol Frans Barung Mangera.

Baca: Gaya Berpakaian Nadiem Makarim Saat Tiba di Bandara Diperbincangkan : Bukan Gaya Pejabat

Baca: Gaya Berpakaian Mendikbud Nadiem Makarim jadi Sorotan: Simple, Nggak Kaya Pejabat

2) LS (38) warga Pasuruan Kota, selaku Direktur CV Andalus

"CV ini adalah yang mengejarkan (pengerjaan bangunan, red)," tuturnya.

3) SSM (40) warga Purworejo, Pasuruan, selaku Direktur CV DHL Putra.

"CV ini adalah mitra pekerja yang sama untuk pekerja (bangunan gedung) itu," jelasnya.

4) MR 42, profesi Aparatur Sipil Negara (ASN) RSUD Dr Soedarsono, Kota Pasuruan

"Dia selaku pejabat pembuat komitmen (PPK) Dinas Pendidikan Kota Pasuruan," kata Kombes Pol Frans Barung Mangera.

Mendikbud Rapat Tertutup

Sementara itu Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nadiem Anwar Makarim mendatangi SDN Gentong di Jalan KH Sepuh No. 49 Kelurahan Gentong Kecamatan Gadingrejo, Kota Pasuruan, Kamis (7/11/2019) siang.

Nadiem datang bersama rombongan sekira pukul 13.20 WIB.

Mengenakan kemeja hitam, Nadiem disambut oleh Sekretaris Daerah (Sekda) Bahrul Ulum dan jajaran pejabat Pemerintah Kota (Pemkot) Pasuruan.

Selanjutnya, Nadiem berkeliling melihat kondisi terakhir empat kelas yang atapnya ambruk dua hari yang lalu.

Baca: Nadiem Makarim Tinjau SDN Gentong Pasuruan, Polda Jawa Timur Temukan Kesalahan Konstruksi Bangunan

Baca: Nadiem Makarim Tinjau SDN Gentong, Keluarga Korban: Semoga Tidak Ada Korban Seperti Anak Saya

Pertama, Nadiem melihat di ruang kelas 5A, selanjutnya ke 5B, dan 2A.

Untuk ke 2B, Nadiem tidak masuk karena ruang ini adalah ruangan yang pertama kali ambruk atapnya dan mengalami kerusakan yang sangat parah.

Setelah berkeliling dan berbincang sekilas dengan Sekda dan Kepala Sekolah (Kepsek) SDN Gentong, Nadiem langsung menggelar rapat tertutup di salah ruang kelas di SDN Gentong.

Kondisi terkini dan bersih-bersih SDN Gentong Kota Pasuruan menyambut kedatangan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI Nadiem Anwar Makarim, Kamis (7/11/2019) siang. Surya.co.id/Galih Lintartika
Kondisi terkini dan bersih-bersih SDN Gentong Kota Pasuruan menyambut kedatangan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI Nadiem Anwar Makarim, Kamis (7/11/2019) siang. Surya.co.id/Galih Lintartika (Surya.co.id/Galih Lintartika)

Polisi Periksa 4 Saksi

Polres Pasuruan Kota memanggil empat orang terkait insiden empat atap kelas di SDN Gentong Pasuruan ambruk yang menewaskan dua orang, satu siswa dan satu guru, Kamis (7/11/2019) siang.

Pemanggilan ini dilakukan untuk mengetahui kronologis kejadian jatuhnya empat atap SDN Gentong.

"Sudah ada empat orang yang kami panggil dan kami periksa," kata Kasubaghumas Polres Pasuruan Kota AKP Endy Purwanto, Kamis (7/11/2019) siang.

Baca: Buntut Kasus Artis Terkait Prostitusi Online, Polisi Buru Muncikari yang Masih Berkeliaran

Endy menerangkan, empat orang yang dipanggil ini ada dari pihak kontraktor pelaksana proyek, pihak sekolah dan rumah sakit.

"Kami mintai keterangan semuanya, kontraktor terkait pembangunan dan sejenisnya, sekolah terkait kronologis kejadian dan sejenisnya dan rumah sakit terkait penyebab meninggalnya dua korban," jelasnya.

Disinggung siapa saja yang diperiksa, Endy menolak menyampaikan identitas para orang-orang yang dipanggil ini. Kata dia, keempatnya masih berstatus saksi.

Ruang kelas SDN Gentong Pasuruan yang atapnya ambruk (surya/galih lintartika)
Ruang kelas SDN Gentong Pasuruan yang atapnya ambruk (surya/galih lintartika) (Surya.co.id/Galih Lintartika)

"Tapi tidak menutup kemungkinan, dari saksi bisa naik menjadi tersangka. Ini masih kami kembangkan lebih lanjut," papar dia.

Sejauh ini, kata Endy, pihaknya masih dalam tahap penyelidikan.

"Kami masih menunggu hasil labfor dari polda jatim, dan perkembangan hasil penyidikan, baru akan menuju tahap selanjutnya," tambah Endy.

Kepala Sekolah Diteror

Di tengah insiden ambruknya empat atap kelas SDN Gentong, Kepala Sekolah (Kepsek) SDN Gentong, Endang Ganefa Listiowati mengaku mendapatkan intervensi.

Baca: Jokowi Anggarkan Pendidikan 2020 Capai Rp 508 T, Fadli Zon Ingatkan Nadiem Makarim

Endang, sapaan akrab Kepsek, mendapatkan banyak telepon dari orang-orang yang tak bertanggung jawab.

"Istri saya dapat teror dari banyak orang yang mengaku dari pejabat polisi dan meminta uang," kata Djunaedi, suami Kepsek Endang Ganefa Listiowati.

Ia mengatakan, yang paling lucu adalah saat ada orang yang menghubungi dan mengaku sebagai Kapolsek Gadingrejo.

"Saat dihubungi itu istri saya, saya sedang duduk sama Kapolsek. Lah kok ada yang mengaku sebagai Kapolsek," kata dia.

Djunaedi menjelaskan, saat itu si penelepon mengaku sebagai Kapolsek dan siap membuat kasus jatuhnya atap kelas ini tidak lanjut.

Atap empat kelas di UPT SDN Gentong, di Jalan KH Sepuh No 49, Kelurahan Gentong, Kecamatan Gadingrejo, Kota Pasuruan, yang ambruk, Selasa (5/11/2019) (surya.co.id/galih lintartika)
Atap empat kelas di UPT SDN Gentong, di Jalan KH Sepuh No 49, Kelurahan Gentong, Kecamatan Gadingrejo, Kota Pasuruan, yang ambruk, Selasa (5/11/2019) (surya.co.id/galih lintartika) (Surya.co.id/Galih Lintartika)

Bahkan, si penelepon misterius ini juga siap menyelesaikannya secara kekeluargaan.

"Tidak sempat membuka nominal uangnya sih. Tapi siap mengamankan begitu saja. Ini saya juga heran, kok banyak yang menelepon gelap dan meminta uang dalam kondisi seperti ini," tambahnya.

Bahkan, saking penasarannya, ia sempat mengecek peneror misterius ini melalui sebuah aplikasi.

Setelah dicek, nomor ini terdaftar dimiliki seseorang di wilayah Sulawesi Selatan.

Ia menerangkan, dalam kasus ini, istrinya juga merasa terpukul.

Sebab, dua korban meninggal ini adalah keluarganya.

Sebelum tewas tertimpa atap sekolah, guru cantik SDN Gentong Pasuruan sempat beri pesan terakhir untuk orangtuanya 2 minggu sebelum meninggal dunia.
Sebelum tewas tertimpa atap sekolah, guru cantik SDN Gentong Pasuruan sempat beri pesan terakhir untuk orangtuanya 2 minggu sebelum meninggal dunia. (Kolase | Tribun Jatim/Ist & Surya/Galih Lintartika)

"Istri saya justru sedih sekali. Saya juga bingung, saya juga sering salah paham akhir-akhir ini. Saya berusaha menguatkan dia saja," jelasnya.

Dia menyebut, istrinya baru saja menjabat sebagai Kepsek di SDN Gentong dua tahun sejak tahun 2017.

"Saat itu proyeknya sudah selesai. Proyek renovasi ditangani sama kepsek yang lama. Istri saya ini tidak tahu apa-apa dalam pembangunan bangunan ini. Istri saya sangat terpukul sekali," kata dia.

Belasan Terluka

Dari data sementara yang didapatkan, ada 11 orang yang mengalami luka-luka. Mereka saat ini sedang menjalani perawatan di RS Soedarsono Purut Kota Pasuruan.

Mereka adalah Z (8), W (11), AM (11), HS (11), A(7), AK (7), SR (8), AG (8), ZS (9). Semuanya warga Gentong. Ada juga K (8) warga Wirogunan, dan A (8) warga Karya Bakti.

Kondisi kelas yang atapnya ambruk di SDN Gentong, Jalan KH Sepuh No 49, Kelurahan Gentong, Kecamatan Gadingrejo, Kota Pasuruan, Selasa (5/11/2019). (SURYA.co.id/Galih Lintartika)
Kondisi kelas yang atapnya ambruk di SDN Gentong, Jalan KH Sepuh No 49, Kelurahan Gentong, Kecamatan Gadingrejo, Kota Pasuruan, Selasa (5/11/2019). (SURYA.co.id/Galih Lintartika) (Surya.co.id/Galih Lintartika)

Sedangkan dua orang yang sementara ini dilaporkan meninggal dunia. Mereka adalah Fina Choironi warga Kelurahan Mandaranrejo, Kecamatan Panggungrejo, Kota Pasuruan.

Fina adalah pengajar. Ia meninggal saat mengajar. Sedangkan, satu korban lainnya adalah siswa. Ia adalah IA (8) warga Gentong.

Keduanya saat ini masih di RS Soedarsono Purut Kota Pasuruan untuk autopsi. Sementara itu, ada empat bangunan yang atapnya ambruk yakni, ruang 5A, 5B, 2A dan 2B.

Artikel ini telah tayang di surya.co.id dengan judul Polda Jatim Temukan 2 Tindak Pidana Insiden Atap SDN Gentong Pasuruan Ambruk, Salah Satunya Korupsi

Sumber: Surya
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas