Apa Itu Sekaten? Tradisi Keraton Solo dan Yogyakarta Peringati Maulid Nabi Muhammad SAW
Di Solo dan Yogyakarta, masyarakat memperingati Maulid Nabi dengan mengadakan acara sekaten.
Penulis: Oktaviani Wahyu Widayanti
Editor: Fathul Amanah
KOMPAS/FERGANATA INDRA RIATMOKO (DRA)
Alunan Gamelan Kyai Guntur Madu - Abdi Dalem Keraton Yogyakarta memainkan gamelan Kyai Guntur Madu di kompleks Masjid Gede Kauman, Yogyakarta, Jumat (18/1). Tradisi setiap perayaan Sekaten tersebut selalu dinanti oleh warga yang meyakini bahwa alunan bunyi gamelan tersebut dapat menghadirkan berkah serta ketentraman dalam kehidupan mereka.
Kompas/Ferganata Indra Riatmoko (DRA)
Menurut KRT Haji Handipaningrat dalam buku 'Perayaan Sekaten', kata Sekaten berakar dari kata dalam Bahasa Arab, Syahadatain yang memiliki makna persaksian (syahadat).
Bagi masyarakat muslim, syahadat dianggap penting karena merupakan bukti pengakuan dari keagungan Tuhan dan risalah Nabi Muhammad SAW.
Sekaten ini menjadi upacara adat dan keagamaan dengan balutan adat dan budaya yang diringi dengan suara gamelan.
Tidak hanya itu saja, sekarang sekaten juga menyediakan pasar malam bagi rakyat dengan berbagai wahana hiburan di dalamnya.
(Tribunnews.com/Oktaviani Wahyu Widayanti)
BERITA REKOMENDASI