Stadion Arcamanik Bandung Ambruk dalam Waktu 1 Menit, Reruntuhan Masih Berserakan di Area Stadion
Atap Stadion Arcamanik Bandung ambruk dalam waktu satu menit, pada Sabtu (9/11/2019). Reruntuhan masih berserakan hingga Minggu (10/11/2019).
Penulis: Widyadewi Metta Adya Irani
Editor: Daryono
TRIBUNNEWS.COM - Atap tribun timur Stadion Arcamanik Bandung ambruk dalam waktu satu menit, Sabtu (9/11/2019) sore.
Ambruknya atap stadion tersebut diakibatkan oleh hujan lebat yang disertai angin kencang.
Atap Stadion Arcamanik Bandung ambruk menimpa halaman stadion.
Sarana lapangan olahraga lainnya juga ikut tertimpa reruntuhan.
Baca: Seorang Apoteker Dibacok Komplotan Begal di Cigudeg Bogor, Berikut Kronologi Kejadiannya
Beberapa penyangga atap juga turut ambruk.
Dilansir dari TribunJabar.id, seorang satpam, Yudi Tarantini (37), mengatakan Stadion Arcamanik Bandung ambruk hanya dalam waktu satu menit.
"Kalau proses rubuhnya paling satu menit, langsung rata semua. Ini atap stadion pintu timur. Lagi ada latihan Marching Band dari Gita Pakuan disana," kata Yudi Tarantini.
Menurut informasi yang dituliskan TribunJabar.id, reruntuhan atap tribun timur Stadion Arcamanik masih berserakan di sekitar area stadion, Minggu (10/11/2019).
Banyak warga berdatangan beraktivitas rutin di kawasan tersebut untuk berolahraga.
Mereka tampak melihat kondisi bangunan yang roboh dan mengabadikannya dengan ponsel mereka.
Kabid Layanan Kepemudaan Diaspora Provinsi Jawa Barat, Nizar, menyebutkan kejadian ini terjadi sekitar pukul 14.55 WIB.
"Saat itu hujan sedang deras-derasnya kemudian angin puting beliung dari arah selatan," jelas Nizar dalam tayangan Kompas TV.
Nizar menambahkan, hujan deras dan angin lebat tersebut membuat semua tribun lapangan bola terangkat lalu menimpa dua lapangan voli pantai.
Mengutip dari TribunJabar.id, Kapolsek Arcamanik Kompol Anang Suhanji mengatakan, hujan deras disertai angin kencang di Bandung dimulai sekitar pukul 14.15 WIB.
Akibatnya, Stadion Arcamanik Bandung pun ambruk karena diterpa hujan deras dan angin kencang.
Anang Suhanji menyebutkan tidak ada korban jiwa maupun luka dalam kejadian tersebut.
"Tidak ada korban jiwa maupun korban luka akibat peristiwa robohnya atap stadion ini. Hanya ada kerugian materi yang sampai saat ini belum bisa ditaksir nilainya," kata Anang Suhanji, Sabtu (09/11/2019).
Baca: Atap Stadion Arcamanik Bandung Ambruk Akibat Angin Puting Beliung, Tak Ada Korban Jiwa
Sementara itu, satpam Yudi menceritakan bahwa saat atap stadion roboh, suaranya terdengar begitu keras.
Atap yang masih utuh di bagian tribun timur hanya sekira 15 meter.
Selebihnya ada yang masih tergantung dan ada yang sudah menyentuh tanah.
Tembok asrama atlet yang ada di depan stadion juga retak karena menahan runtuhan atap dan rangka besi dari stadion sepakbola.
Selain tembok asrama, beberapa bagian tembok stadion juga terlihat retak.
Atap tersebut berbahan plat besi berwarna silver dan tiang rangkanya berbahan besi berwarna putih.
Selain atap stadion, pagar pembatas lapangan voli pasir juga roboh akibat tertimpa atap dan rangka besi stadion sepakbola.
Ada dua lapangan voli pasir yang berada di depan tribun timur stadion.
Satu lapangan yang dikelilingi pagar hijau mengalami kerusakan di dua sisi.
Sedangkan lapangan yang lain mengalami kerusakan pada seluruh bagian pagar pembatas.
Saat peristiwa tersebut berlangsung, terdapat kelompok marching band yang tengah berlatih.
Pelatih kelompok marching band Gita Pakuan, Dida (38), membubarkan timnya untuk mengamankan diri.
Dida menceritakan, saat itu anak-anak asuhnya berada di teras stadion.
Mereka mengamankan diri dengan merapat ke tembok.
"Jadi kami merapat ke tembok dulu, lalu setelah angin mereda langsung masuk ke dalam. Alhamdulillah semua selamat," ujarnya.
Baca: Detik-detik Angin Kencang Robohkan Atap Stadion Arcamanik di Bandung, 1 Grup Marching Band Terjebak
Selanjutnya, semua pemain marching band itu dikumpulkan di ruang pelatih.
Dedi berusaha menenangkan mereka di sana.
"Saya coba untuk bisa menenangkan mereka meski saya sendiri panik, sebab mereka tanggung jawab kami," ujar Dida.
Kepala Bidang Kepemudaan Dinas Pemuda dan Olahraga Jawa Barat, Muhammad Nizar, mengatakan bahwa GOR Arcamanik menjadi tempat aktivitas sekretariat marching band Gita Pakuan dan Mess Pusat Pendidikan dan Latihan Pelajar (PPLP).
Akibat robohnya atap GOR Arcamanik, aktivitas sekretariat Gita Pakuan dan PPLP harus dipindah.
Ia khawatir ada jaringan listrik yang terganggu atau besi atap yang jatuh.
Sebagian artikel ini telah tayang di tribunjabar.id dengan judul 'Satu Menit Langsung Roboh, Ini 5 Fakta Roboh Atap GOR Arcamanik Akibat Hujan dan Angin Kencang'
(Tribunnews.com/Widyadewi Metta) (TribunJabar.id/Daniel Andreand Damanik/Lutfi Ahmad Mauludin/Mega Nugraha)