Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Aksi Heroik Pak Kapolsek, Bersimpuh Menghiba Agar Massa Tak Menghabisi Pelaku Tambang Ilegal

Sebuah video viral itu memperlihatkan sang Kapolsek, Iptu Akbar berlutut memohon kepada para pembawa golok.

Editor: Hendra Gunawan
zoom-in Aksi Heroik Pak Kapolsek, Bersimpuh Menghiba Agar Massa Tak Menghabisi Pelaku Tambang Ilegal
YouTube Tribunnews.com (Facebook Iko Karlo)
Kapolsek Cempa Iptu Akbar bersimpuh demi melindungi penambang dari amukan massa yang membawa golok di Kabupaten Pinrang, Sulawesi Selatan. 

TRIBUNNEWS.COM, PINRANG – Aksi heroik Kapolsek Cempa di Kabupaten Pinrang, Sulawesi Selatan menyelamatkan calon korban yang akan ditebas oleh warga viral di Medsos.

Sebuah video viral itu memperlihatkan sang Kapolsek, Iptu Akbar berlutut memohon kepada para pembawa golok.

Iptu Akbar terekam kamera sedang meredam amarah massa yang datang dengan membawa senjata golok.

Saat itu, massa menggelar aksi menolak tambang ilegal di Kabupaten Pinrang, Sulawesi Selatan.

"Saat itu, puluhan warga menolak tambang ilegal, dilakukan dengan aksi demo. Saat itu warga tersulut emosi," kata Akbar saat dikonfirmasi, Senin (11/11/2019).

Baca: TERBONGKAR Pabrik Tambang Merkuri Ilegal Berkedok Gudang di Sidoarjo, Hasilnya Dipasok ke Luar Jawa

Baca: TERBONGKAR Pabrik Tambang Merkuri Ilegal Berkedok Gudang di Sidoarjo, Hasilnya Dipasok ke Luar Jawa

Baca: Jasad Juhendri Ditemukan, Tim Masih Mencari Satu Lagi Korban Tambang Batu Timah

Menurut Akbar, pada saat itu massa sudah memukuli korban yang merupakan pekerja di tambang.

Saat suasana semakin memanas, sejumlah warga lainnya mengejar pekerja dan menghunuskan golok dan parang.

Sebuah video beredar luas di masyarakat memperlihatkan seorang Kapolsek Cempa, Pinrang, Sulawesi Selatan, Iptu Akbar rela berlutut di hadapan masyarakat yang tengah mengamuk.
Sebuah video beredar luas di masyarakat memperlihatkan seorang Kapolsek Cempa, Pinrang, Sulawesi Selatan, Iptu Akbar rela berlutut di hadapan masyarakat yang tengah mengamuk. (ig @divisihumaspolri)
BERITA REKOMENDASI

"Saat terjatuh, korban kemudian nyaris ditebas oleh warga yang sudah menghunuskan goloknya.

Karena situasi emosi, saya kemudian berinisiatif bersimpuh, memohon agar tidak menebas korban," kata Akbar.

Emosi warga akhirnya mereda melihat seorang Kapolsek bersimpuh dan memohon agar tidak melakukan aksi anarkistis.

Akbar merapatkan kedua telapak tangannya hingga sejajar dengan wajah dan memohon agar massa tidak melukai pekerja tambang yang sudah jatuh terkapar.

Akbar merupakan sosok yang cukup disegani oleh warga Pinrang.


Ia lebih dikenal sebagai polisi yang ramah.

"Iptu Akbar di kalangan polisi dan warga dikenal sebagai polisi yang berkepribadian baik dan suka monolong," kata Wakapolres Pinrang Kompol Nugraha Pamungkas.

Menurut Nugraha, Iptu Akbar akan diberikan penghargaan karena aksi heroiknya membantu menyelamatkan warga yang nyawanya terancam.

Kapolsek duel

Berita di lain tempat, penangkapan pelaku Heri Susanto (35), pelaku pembacokan terhadap ibu kandungnya, Sai'in (55), berlangsung dramatis, Sabtu (14/9/2019) malam.

Kapolsek Ponggok, Iptu Sony Suhartanto sempat berduel dengan pelaku untuk melumpuhkannya.

"Tangan saya bengkak, saya tidak tahu terkena apa. Saya sempat bergumul dengan pelaku di lantai," kata Sony, sambil menunjukan punggung telapak tangannya yang bengkak, Minggu (15/9/2019).

Sony menceritakan setelah membacok ibu kandungnya, Heri sembunyi di rumah.

Heri menutup semua pintu dan jendela rumah.

Warga yang berada di lokasi tidak berani masuk karena tahu pelaku masih membawa senjata tajam.

"Begitu saya dan anggota tiba di lokasi. Saya langsung dobrak pintu rumah. Pelaku ternyata sembunyi di kamar," ujarnya.

Sony lalu memecah kaca jendela kamar. Sony masuk ke kamar melalui jendela.

Sesampai di kamar, Sony tidak menemukan pelaku.

Ternyata, pelaku sembunyi di kolong ranjang. Sony menggeser ranjang.

"Saat ranjang saya geser, pelaku berdiri dan tangannya masih memegang senjata tajam. Dia langsung saya tubruk," katanya.

Sony dan pelaku bergumul di lantai kamar. Sony berhasil melumpuhkan pelaku.

Kemudian, anggota Polsek dan Babinsa ikut mengamankan pelaku.

"Pelaku diborgol oleh anggota dan dibawa ke Polsek," ujarnya.

Tetapi, saat hendak dibawa ke Polsek, pelaku sempat kabur.

Polisi membawa pelaku ke Polsek menggunakan mobil backbone.

Pelaku diangkut di bagian belakang mobil backbone. Bagian belakang mobil backbone merupakan bak terbuka.

Ada dua polisi yang menjaga pelaku. Posisi kedua tangan pelaku juga diborgol.

Di tengah perjalanan, pelaku merusak borgol di kedua tangannya. Lalu pelaku melompat dari mobil dan kabur.

Polisi yang berada di bagian belakang mobil bersama pelaku langsung mengejarnya.

Polisi membekuknya kembali jarak sekitar 100 meter dari lokasi pelaku melompat dari mobil.

"Kami melumpuhkan pelaku dengan menembak kakinya," kata Sony.

Sebelumnya, Heri, warga Desa Karangbendo, Kecamatan Ponggok, Kabupaten Blitar, tega membacok ibu kandungnya sendiri, Sai'in, Sabtu (14/9/2019).

Sai'in mengalami sejumlah luka bacok dan dibawa ke RSUD Mardi Waluyo, Kota Blitar.

Informasi yang diperoleh menyebutkan peristiwa itu terjadi Sabtu petang menjelang magrib.

Saat itu, korban baru pulang dari sawah.

Begitu masuk ke rumah, korban (Sai'in) langsung disambut dengan bacokan oleh anaknya, Heri.

Heri menyabetkan alat untuk menyadap kelapa ke tubuh korban berkali-kali.

Korban mengalami luka bacok di bagian kaki, tangan, dan wajah. Korban langsung melarikan diri ke rumah tetangga.

Artikel ini telah tayang di surya.co.id dengan judul VIDEO Kapolsek Berlutut Memohon di Hadapan Massa Bawa Golok Viral di Medsos, Ini Penyebabnya

Sumber: Surya
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas