Janjikan Bertemu Tuhan Lewat Cahaya, Mantan Kades Ini Bantah Ajarkan Aliran Sesat
Sebelumnya, ajarannya diadukan ke MUI dan Kemenag Mamuju untuk diawasi, sebab diduga mengajarkan hal yang menyimpan.
Editor: Hendra Gunawan
Jika junub tak perlu mandi wajib, dan jika salat tak perlu melafalkan Allahu Akbar, Bahtiar Salam membahtar keras hal itu.
"Setahuku guru tidak mengajarkan itu.
Sepertinya yang dimaksud MUI dalam berita yang menyebar bukan golongan kami.
Tapi ajaran lain, karena katanya memang ada yang datang dari Pulau Karampuang,"tuturnya.
Namun Bahtiar mengakui nama yang disebut dalam surat Polda Sulbar atas nama Rasyid, yang diduga sebagai guru penyebar aliran kepercayaan yang diduga sesat adalah gurunya.
"Iya memang itu guru kami dari Bontang.
Tapi jangan anggap dia pendatang dia itu asli Mandar.
Bapaknya orang Taramanu dan Ibunya Karampuan,"katanya.
Bahtiar menyesalkan MUI dan Kemenag, yang langsung mengeluarkan statemen bahwa kami sesat.
"Apa sudah mereka ini panggil kami, untuk duduk bicarakan sapa betul yang sesat.
Allah lebih tahu siapa yang sesat, dan siapa yang diberi petunjuk, tapi kalau MUI ingin memperjelas tidak ada masalah. Kami siap hadir mengikuti sidang,"tegasnya.
Soal pembayaran, kata dia, memang ada dalam proses pengajiannya, namun bagi dia itu hal yang wajar saja.
"Pembayaran itu jangan kaget karena dalam islam itu dikenal sedekah.
Adabnya kalau kita belajar sama guru harus mengeluarkan sakat. Transportasi guru datang di Mamuju," ujarnya.
"Tapi itu juga tidak ada paksaan, tapi setahu saya dimana-mana menerima ilmu pasti keluarkan sakat.
Karena masa tuan rumah pengajian yang diberatkan,"jelasnya.(Nurhadi/tribun-timur.com)
Artikel ini telah tayang di tribun-timur.com dengan judul Dituduh Aliran Kepercayaannya Sesat, Begini Pembelaan Bahtiar Salam,