Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Cerita Junai si Orangutan Buta Akibat Tertembus Peluru, Kini Melanjutkan Hidup di Gunung Tarak

Dia ditemukan dalam kondisi yang memprihatinkan pada 20 September 2019 silam di Desa Tanjungpura

Editor: Imanuel Nicolas Manafe
zoom-in Cerita Junai si Orangutan Buta Akibat Tertembus Peluru, Kini Melanjutkan Hidup di Gunung Tarak
Kompas.com/Dok IAR Indonesia
Orangutan bernama Junai saat dilepasliarkan di Hutan Tarak, Kabupaten Ketapang, Kalimantan Barat, Senin (11/11/2019) 

Tugas penyadartauan terkait satwa dan habitatnya tidak hanya tugas pemerintah tetapi tugas seluruh masyrakat untuk bersama sama.menjaga alam dan segala isinya.

"Mari bersahabat dengan alam," ajaknya.

Tempuh waktu 12 jam

Kegiatan pelepasan ini menempuh waktu sekitar 12 jam menggunakan kendaraan mobil dan menempuh perjalanan kaki menuju titik pelepasan.

Pelepasliaran di Gunung Tarak ini merupakan kali pertama sejak terakhir kali melepasliarkan orangutan bersama BKSDA Kalbar dan KPH Ketapang Selatan pada 2017.

"Total sudah 15 orangutan dilepaskan di kawasan ini sejak tahun 2014," lanjutnya.

Untuk memastikan kondisi Junai terus selamat dan mampu melanjutkan hidupnya, IAR Indonesia menempatkan tim patroli dan monitoring yang telah berada di sana sebagai bagian dari prosedur yang ditetapkan IAR Indonesia dalam program pelepasliaran orangutan.

Berita Rekomendasi

Meskipun salah satu matanya mengalami kebutaan, tim pelepasan yakin bahwa hal tersebut tidak akan mengurangi kemampuannya untuk bertahan hidup selayaknya orangutan.

Dia menjelaskan, orangutan dikenal sebagai satwa cerdas dengan tingkat kemampuan adaptasi yang tinggi.

“Kehilangan satu matanya tidak akan berpengaruh banyak dalam kemampuan bertahan hidupnya karena kemampuan adaptasi orangutan cukup bagus di alam liar. Kami yakin Junai akan baik-baik saja dan senang dengan rumah barunya ini,” tambahnya.

Korban karhutla

Tidak hanya manusia yang menjadi korban langsung dari karhutla, rumah dan habitat orangutan di lahan gambut juga turut terbakar di seluruh Kalimantan. Akibatnya, sejumlah orangutan menjadi korban. Kehilangan rumah bagi orangutan mengakibatkan orangutan juga kehilangan ruang gerak dan makanan. Jika orangutan tidak diselamatkan, mereka bisa mati kelaparan.
Tidak hanya manusia yang menjadi korban langsung dari karhutla, rumah dan habitat orangutan di lahan gambut juga turut terbakar di seluruh Kalimantan. Akibatnya, sejumlah orangutan menjadi korban. Kehilangan rumah bagi orangutan mengakibatkan orangutan juga kehilangan ruang gerak dan makanan. Jika orangutan tidak diselamatkan, mereka bisa mati kelaparan. (TRIBUNPONTIANAK.CO.ID/ISTIMEWA)

Direktur Program IAR Indonesia, Karmele L Sanchez berujar, orangutan Junai ini adalah salah satu korban kebakaran hutan dan lahan pada bulan kemarin.

"Kita sangat sedih melihat areal yang telah terbakar di sekitar kawasan hutan yang menjadi habitat orangutan Junai," ucapnya.

Menurut Karmele, orangutan yang terpaksa kehilangan habitat tidak jarang masuk di areal kebun warga atau areal kampung. 

Halaman
123
Sumber: Kompas.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas