Cerita Junai si Orangutan Buta Akibat Tertembus Peluru, Kini Melanjutkan Hidup di Gunung Tarak
Dia ditemukan dalam kondisi yang memprihatinkan pada 20 September 2019 silam di Desa Tanjungpura
Editor: Imanuel Nicolas Manafe
Di mana kadang ada juga masyarakat yang sangat tidak bertanggung jawab yang hanya ingin ‘bermain-main’ dengan menyakiti orangutan dengan menembak peluru pada matanya.
Jika peluru sampai kena kedua matanya, orangutannya bisa menjadi cacat untuk selamanya dan kesulitan untuk melanjutkan hidupnya.
"Kami sangat yakin bahwa sebagian dari masyarakat di Ketapang, dan di seluruh Kalimantan tidak menyetujui dengan cara tersebut," terangnya.
Bangun pola pikir masyarakat
Kepala BKSDA Kalimantan Barat, Sadtata Noor mengatakan, sebagai penggiat konservasi, mereka mempunyai satu pekerjaan rumah, yakni membangun pola pikir masyarakat untuk lebih peduli pada hutan, ekosistem dan satwa liar.
Menurut dia, kerja-kerja konservasi sudah banyak dilakukan, tapi penganiayaan terhadap satwa liar masih saja terus berlangsung.
"Penyelamatan satwa liar sudah sering dilakukan, namun itu tidak akan pernah cukup selama kita tidak mampu merubah mindset masyarakat dan generasi muda untuk lebih ramah pada satwa liar," kata Sadtata.
Orangutan terancam punah
Sementara itu, Pelaksana Tugas Kepala Dinas Kehutanan Kalimatan Barat, Untad Dharmawan menambahkan, pelepasliaran satwa liar ke habitat aslinya pada dasarnya bertujuan untuk menjaga keseimbangan ekologis pada suatu ekosistem dalam hal ini adalah ekosistem hutan.
Hal itu, karena masing-masing dari setiap komponen yang ada dalam kesatuan ekosistem tersebut pada dasarnya memiliki peran dan relung ekologisnya masing-masing sehingga akan tercipta suatu keseimbangan yang saling tergantung antara satu dengan yang lainnya.
"Orangutan sebagai salah satu dari satwa langka yang dilindungi adalah merupakan satwa khas bumi Kalimantan yang saat ini kehidupannya "terancam punah" akibat berbagai macam tekanan terhadap keberadaan hutan sebagai habitat kehidupan orangutan," ucapnya.
Dia menjelaskan, orangutan terancam punah akibat tekanan berupa deforestasi, desertifikasi, overeksploitasi hutan, kebakaran hutan dan ditambah lagi perburuan liar.
Penulis: Kontributor Pontianak, Hendra Cipta
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul: Kisah Orangutan Junai yang Buta Tertembus Peluru, Melanjutkan Hidup di Gunung Tarak
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.