Siswa SMAN 6 Kupang Dikeroyok di Dalam Kelasnya, Pelaku Ternyata Siswa Sekolah Lain
Tidak hanya babak belur, HT yang baru duduk di bangku kelas X itu juga sempoyongan dan pingsan saat diselamatkan oleh pihak sekolah ke ruang guru
Editor: Eko Sutriyanto
Lebih lanjut HT menuturkan, pelaku RLS saat itu tidak terima dan sempat menangis karena perkelahian mengajak beberapa rekannya untuk mencari HT dan melakukan pengeroyokan di ruang kelas.
Baca: Geram Keponakannya Dihamili, Empat Paman di Pondok Aren Keroyok Seorang Pemuda Hingga Babak Belur
"Saya tidak tahu berapa orang, mereka pukul saya dan mau lempar saya dengan batu, untuk ada kawan saya yang tahan," jelasnya diamini sejumlah rekannya.
HT akhirnya melarikan diri ke ruang guru dan sempat diselamatkan oleh pihak sekolah.
Ia selanjutnya dibawa ke ruang guru, sedangkan RLS bersama sejumlah rekannya melarikan diri.
Sementara itu, pihak sekolah baru mengetahui kejadian tersebut saat HT berada di ruang guru.
Pelaku RLS menurut pengakuan rekan HT juga merupakan anak yang nakal di sekolah karena tempat tinggalnya berdekatan dengan sekolah.
"Dia akamsi (anak kampung sini), rumah dekat sekolah," kata seorang rekan HT di Mapolsek Maulafa.
Ibu kandung korban, DS (41) saat menemani anaknya mengaku kaget anak sulungnya dikeroyok hingga pingsan.
"Saya dapat informasi dari sekolah, saya langsung ke sekolah untuk temui anak saya," ungkap janda tiga anak ini.
Saat tiba di sekolah, betapa terkejutnya DS mendapati anaknya tidak sadarkan diri di dalam ruang guru.
Baca: Ungkapan Syukur Pengurus Masjid Al-Falah karena Ninoy Mau Terima Permohonan Maaf
"Saya berharap persoalan ini bisa selesai supaya masalah ini jangan panjang, takutnya ada pihak ketiga. Apalagi mereka juga anak sekolah, saya mau anak saya sekolah," katanya.
Pihak Polsek Maulafa Polres Kupang Kota yang mendapatkan informasi tersebut langsung menuju SMAN 6 Kota Kupang dan membawa korban bersama para saksi lainnya.
Para saksi dan korban langsung diambil keterangan terkait kejadian tersebut untuk mengumpulkan informasi awal.
Kapolsek Maulafa Polres Kupang Kota, Kompol Margaritha Sulabesi mengatakan, kejadian kekerasan antar pelajar di sekolah tersebut sering terjadi.