Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Kronologi 2 Terduga Teroris di Sumut Ditembak Mati Tim Densus 88, 1 Polisi Luka saat Baku Tembak

Saat kejadian pelaku menggunakan sepeda motor dan di adang oleh Tim Densus 88 Anti Teror Mabes Polri

Editor: Garudea Prabawati
zoom-in Kronologi 2 Terduga Teroris di Sumut Ditembak Mati Tim Densus 88, 1 Polisi Luka saat Baku Tembak
TRIBUN MEDAN/Riski Cahyadi
Polisi berjaga di lokasi terjadinya bom bunuh diri di Mapolrestabes Medan, Sumatera Utara, Rabu (13/11/2019). Ledakan akibat bom bunuh diri terjadi di halaman Markas Polrestabes Medan pada Rabu (13/11/2019) pagi, menewaskan pelaku sendiri dan melukai 5 orang lainnya. TRIBUN MEDAN/RISKI CAHYADI 

"Kita periksa dulu ya tas bawaannya," kata salah seorang petugas Brimob, Sabtu (16/11/2019).

Sebelumnya, Kapolda Sumut Irjen Pol Agus Andrianto saat berkunjung ke RS Bhayangkara mengungkapkan yang berpotensi menjadi tersangka ada 9 orang.

"Ada sekitar 14 orang yang sudah diamankan dan dari situ ada 9 orang yang berpotensi menjadi tersangka," kata Agus, Jumat (15/11/2019) malam.

Orang nomor satu di Polda Sumut ini menyatakan pihaknya tidak akan berbicara mengenai pengembangan yang sedang dikerjakan oleh tim densus 88 bersama dengan jajaran Polda Sumut.

"Artinya bahwa kejadian kemarin akan kita tindaklanjuti sampai tuntas demi memberikan rasa aman kepada masyarakat,"ujarnya.

Sementara ini, selalu dikembangkan isu bahwa penangkapan yang dilakukan kepolisian merupakan pengalihan isu.

Ia mengaku, sebelum pelantikan presiden tepatnya saat pemilu 2019, pihak Polda Sumut ada menangkap tiga orang.

BERITA REKOMENDASI

"Dan isu yang dimunculkan adalah pengalihan isu dan sebagainya. Ternyata, ada kejadian kan," kata Kapolda.

Bahkan, akunya, beberapa tersangka sudah ditangkap di wilayah Polda Sumut dan akan berkembang tersangka lainnya berdasarkan hasil penyidikan.

"Mohon kepada rekan-rekan media membantu kita untuk menyampaikan informasi kepada masyarakat bahwa tidak ada untungnya kita mengalihkan isu.

Isu apa itu yang mau dialihkan? Mereka benar-benar ada disekeliling kita dan mereka kehilangan rasa kemanusiaan, hak asasi, hak hidup sebagai hak dasar manusia mereka ambil. Karena korbannya tidak melihat siapa, bisa saja masyarakat menjadi korban, aparat juga bisa menjadi korban," terangnya.

PENJAGAAN MAPOLRESTA DIPERKETAT- Prosedur penjagaan di Mapolresta setiap orang masuk diperiksa dipolres, para petugas yang piket pake rompi senjata dan helm,? Rabu(13/11/2019). Pasca insiden ledakan bom bunuh diri di Mapolrestabes Medan Sumatera Utara memperketat penjagaan sesuai prosedur menjaga pos kemudian dan memeriksa setiap yang masuk dan keluar di Mapolresta Samarinda.(TRIBUNKALTIM/NEVRIANTO HARDI PRASETYO)
PENJAGAAN MAPOLRESTA DIPERKETAT- Prosedur penjagaan di Mapolresta setiap orang masuk diperiksa dipolres, para petugas yang piket pake rompi senjata dan helm,? Rabu(13/11/2019). Pasca insiden ledakan bom bunuh diri di Mapolrestabes Medan Sumatera Utara memperketat penjagaan sesuai prosedur menjaga pos kemudian dan memeriksa setiap yang masuk dan keluar di Mapolresta Samarinda.(TRIBUNKALTIM/NEVRIANTO HARDI PRASETYO) (TRIBUN KALTIM/NEVRI)

Teroris, sambung Agus, musuh bersama mari rapatkan barisan.


Modus mereka, adalah kontrakan kemudian mengisolasi diri dan tidak bersosialisasi dengan masyarakat lainnya.

"Ini adalah ciri-ciri mereka.

Dan mereka ada disekeliling kita. Mohon kepada masyarakat bila melihat tetangganya dan dilingkungannya ada orang yang menunjukkan ciri-ciri mencurigakan tolong sampaikan kepada aparat setempat.

Karena disana ada Babinsa, babinkamtibmas, dan ada kepala desa.

Tidak ada ajaran agama apapun yang mengajarkan seperti ini. Ini bukan ajaran agama," pungkas Agus.

 Pedagang Tebu Ditangkap

Tim gabungan Densus 88 Anti Teror bersama Polda Sumut mengamankan seorang terduga pelaku teror, Sabtu (16/11/2019).

Dua orang pelaku berhasil dilumpuhkan dengan kondisi tewas saat terjadi baku tembak di Desa Kota Datar, Hamparan Perak Deliserdang.

Keduanya ditindak demikian karena dianggap berbahaya, menyerang petugas saat diamankan.

Informasi yang dihimpun Tribun-Medan.com, Tim Densus 88 dan Polda Sumut pada hari yang bersamaan melakukan penangkapan terhadap seorang pelaku teror lainnya di Medan.

Ia merupakan seorang pedagang es tebu yang saban hari menjajakan dagangannya di Jalan Panglima Denai.

Tepatnya di persimpangan Jermal VII sekitar pukul 10.00 WIB, pagi tadi.

"Ramai tadi ada polisi. Yang diamankan, ya, itu pemuda yang jualan es tebu di depan masjid," kata Ahmad, sesama pedagang yang sering mangkal di kawasan ini.

Adapun identitas pelaku yang diamankan biasanya sering dipanggil dengan Tompel. Ia tinggal di Jalan Jermal VI. Diketahui Tompel baru saja melangsungkan pernikahan sekitar setahun lalu.

"Dia diamankan saat sedang jualan. Ada sekitar lima orang yang datang mengamankan. Mereka naik mobil putih," jelasnya.

Ia mengakui, sehari sebelum penangkapan polisi berpakaian biasa sudah ramai mengintai di seputar lokasi.

"Banyak semalam memang orang-orang yang menurut saya itu polisi. Dan memang betul, mereka memang datang mengintai," ujarnya.

(Tribun-medan.com/M.Andimaz Kahfi/Azis Husein Hasibuan)

Sumber: Tribun Medan
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas