18 Tersangka Kasus Bom Bunuh Diri Medan Diduga Terkait ISIS, Kapolda: Ingin Tunjukkan Eksistensi
"Mereka berbaiat langsung kepada ISIS. Abubakar Al Baghdadi kan meninggal. Diganti pemimpin baru," katanya
Editor: Imanuel Nicolas Manafe
Sekitar 20 menit kemudian, polisi datang dan membawa keduanya.
Rudi menyatakan bahwa dirinya sengaja menahan Aris dan Fadli agar tidak lari.
"Memang tak saya kasih lari mereka. Harus kalian tanggung jawab karena walaupun lari kalian pasti akan dicari lagi. Waktu saya bilang gitu (Aris dan Fadli) diam saja," katanya.
Ketika ditanya kenapa dirinya mau membawa kedua anaknya ke rumah Kepling terkait bom bunuh diri di Mapolrestabes Medan, ini kata Rudi.
Rudi bercerita, awalnya sekitar pukul 15.00 WIB, dia melihat siaran televisi yang menyiarkan peristiwa pemboman itu.
Meskipun pandangan matanya kurang jelas dan layar televisinya bergoyang-goyang, dia mengenali wajah pelaku.
"Saya tahu lah orangnya. Kenal di jalan lah saya. Sering ke sini dia, sekitar tiga bulanan terakhir lah. Dia datangnya siang. Dia dibawa kemungkinan karena satu pengajian lah," katanya.
Saat itu, Andri (25), anak keduanya, sempat pulang ke rumah.
Dia menduga, kemungkinan waktu itu Andri mau mengambil nasi lalu kembali ke kolam.
Kemudian pada malam hari, saat Rudi berada di belakang rumah, dia melihat Andi mengambil baju lalu pergi lagi.
Sejak itu, anak keduanya itu tak pulang-pulang.
"Rencananya mau saya bilangin. Tapi tak lama dia pigi keluar. Habis itu tak pulang-pulang. Kalau si abang masih di kolam. Kawannya pun datang kemungkinan mau ngajak lari karena dia lari juga," katanya.
Mengenai penangkapan kedua anaknya dan kaburnya satu anaknya, dia merasa sedih.
Dia memiliki lima anak, satu anaknya yang paling besar perempuan.