Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Menteri LHK: Luas Rehabilitasi Hutan dan Lahan 2019 Tumbuh Hampir Sepuluh Kali Lipat

sebelum tahun 2019, luasan RHL baru mencapai 23.000 ha. Namun pada 2019 luasannya naik hampir sepuluh lipat mencapai 206.000 ha.

Editor: Sanusi
zoom-in Menteri LHK: Luas Rehabilitasi Hutan dan Lahan 2019 Tumbuh Hampir Sepuluh Kali Lipat
ist
Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya didampingi Wamen Aloe Dohong, Sekjen Bambang Hendroyono, Plt. Dirjen Pengendalian DAS dan Hutan Lindung (PDASHL) Hudoyo serta sejumlah pejabat KLHK lain saat mengunjungi Persemaian Permanen di KPH Pekalongan Barat 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) Siti Nurbaya mengatakan luas Rehabilitasi Hutan dan Lahan (RHL) tahun 2019 ini tumbuh hampir sepuluh kali lipat. Pertumbuhan tersebut juga diikuti dengan anggaran dari pemerintah sebesar Rp 2,7 triliun.

Dana ini dialokasikan untuk penanaman pohon di areal seluas 206.000 hektare (ha) serta pengembangan kebun bibit dan persemaian. Kegiatan ini diharapkan mampu menyerap tenaga kerja sejalan dengan prioritas pemerintahan Kabinet Indonesia Maju 2019-2024.

Baca: Tindak Lanjuti Arahan Presiden, MenLHK Kontrol Persemaian Penghijauan

Baca: Menteri LHK Siti Nurbaya Rapatkan Barisan Usai Terima DIPA

Baca: Edhy Prabowo dan Siti Nurbaya, Menteri Pertama Kirim Karangan Bunga atas Kelahiran La Lembah Manah

Siti Nurbaya mengatakan, sebelum tahun 2019, luasan RHL baru mencapai 23.000 ha. Namun pada 2019 luasannya naik hampir sepuluh lipat mencapai 206.000 ha.

“Karena itu, kami akan berkeliling Indonesia untuk melakukan observasi ke persemaian, mulai dari persemaian yang disiapkan pemerintah hingga kebun bibit masyarakat. Hal ini karena keberhasilan tumbuh kembang pohon dimulai dari pembibitan yang baik. Presiden juga menugaskan untuk pemulihan lingkungan," ujar Menteri Siti Nurbaya saat mengunjungi Persemaian Permanen di KPH Pekalongan Barat, Kabupaten Tegal, Sabtu (16/11).

Dalam kunjungan itu, Siti Nurbaya didampingi Wamen Aloe Dohong, Sekjen Bambang Hendroyono, Plt. Dirjen Pengendalian DAS dan Hutan Lindung (PDASHL) Hudoyo serta sejumlah pejabat KLHK lain.

Hudoyo memastikan bahwa sepanjang 2019 tersedia dukungan anggaran cukup besar untuk penanaman pohon dibandingkan tahun sebelumnya. Selain pemulihan DAS Kegiatan RHL diarahkan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat sekitar kawasan.

Kunjungan kerja inspeksi kebun bibit di Tegal Jawa Tengah, kata Hudoyo merupakan rangkaian kerja program RHL menjelang turunnya hujan menurut musim di Indonesia.

Berita Rekomendasi

Dalam kesempatan itu, Siti Nurbaya mengajak masyarakat untuk menanam pohon sebagai upaya pemulihan dan pencegahan banjir dan kekeringan. "Caranya yaitu mari kita menanam pohon, kita perbaiki lahan kritis. Kita percaya kalau pohonnya bagus, airnya juga akan bagus, lingkungan yang baik bagi masyarakat juga terawat," kata dia.

Keberadaan pohon dapat menahan kenaikan suhu bumi, yang disebut perubahan iklim. Mengutip satu penelitian, Indonesia perlu menanam 800 ribu ha/tahun agar memiliki iklim yang stabil dan sejuk.

Menurut Menteri LHK rehabilitasi diarahkan pada daerah-daerah destinasi wisata super prioritas Danau Toba, Mandalika, Borobudur, Labuan Bajo dan Likupa serta pada lokasi ibukota negara di Kaltim. Selain itu pada lokasi 15 DAS prioritas, 15 Danau Prioritas, daerah rawan bencana banjir dan tanah longsor, serta daerah hulu dari 65 bendungan/waduk.

“Selain yang kita lakukan bersama masyarakat , pemerintah menegaskan bagi pengusaha yang memakai kawasan hutan dalam usahanya melalui Izin Pinjam Pakai Kawasan Hutan (IPPKH) untuk harus melakukan rehabilitasi kawasan dengan penanaman pohon,” kata dia.

Menteri KLHK memastikan kegiatan ini akan menyerap banyak tenaga kerja. Pada areal satu hektar persemaian permanen butuh 30 sampai 40 orang tenaga kerja.

“Dalam jangka pendek, peningkatan kesejahteraan masyarakat ini dilakukan melalui pelibatan dalam pembibitan dan penanaman. Sedangkan dalam jangka panjang, masyarakat dapat menikmati hasil hutan bukan kayu dari tanaman RHL, seperti nangka, cengkeh, bahkan macadamia yang memiliki nilai ekologis dan ekonomis sangat tinggi.”

Berita Ini Sudah Tayang di KONTAN, dengan judul: Siti Nurbaya: Luas rehabilitasi hutan & lahan 2019 tumbuh hampir sepuluh kali lipat

Sumber: Kontan
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas