Hendrikus mengatakan adik kandungnya ditemukan meninggal di Kecamatan Pulau Ende pada, Jumat (1/11/2019).

Baca: Mawar dan Melati Diperkosa Ketika Nenek Tak Ada di Rumah

Baca: Terungkapnya Kasus Pembunuhan dan Pencabulan Bayi JM di Kota Baru Berawal dari Celana Pelaku

Saat itu yang bersangkutan sedang dalam tugas untuk memperbaiki kendaraan DAK di Pulau Ende yang dalam kondisi rusak.

Hendrikus mengatakan usai dibawa ke Ende dia melihat ada kejanggalan yang ditemukan di kepala korban ditemukan luka seperti bekas pukulan atau terkena benda keras tepatnya di bagian ubun-ubun.

"Saya sendiri yang sempat memegang kepala korban namun terasa lembek dan ada luka yang sempat mengeluarkan darah," kata Hendrikus.

Melihat berbagai kejanggalan yang ada di tubuh korban, maka pihak keluarga menilai bahwa korban meninggal tidak wajar dan diharapkan kepada pihak kepolisian untuk mengusut tuntas kasus tersebut.

Hendrikus mengatakan apapun upaya memang tidak mungkin menghidupkan kembali korban, namun yang paling utama adalah pihak keluarga berharap agar polisi bisa mengusut kasus tersebut sebagai bentuk perlindungan dan keamanan bagi warga lainnya.

Baca: Terbentuknya Danau Kelimutu dalam Pementasan Drama

Baca: Lecehkan Anak Tetangga Remon Diburu Polisi

Anggota keluarga lainnya, Yohanes Berchmans Hami mengatakan pihak keluarga menilai kematian korban dinilai tidak wajar karena sebelumnya yang bersangkutan dalam kondisi sehat.

Hal lainnya adalah pada kepala korban tepatnya di bagian ubun-ubun ditemukan bekas luka seperti terkena benda tumpul dan ataupun tertimpa benda yang sangat keras yang mengakibatkan kematian korban.

Oleh karena itu anggota keluarga berharap kepada polisi untuk mengusut tuntas kasus tersebut agar tidak menimbulkan keresahan di kalangan masyarakat.

Artikel ini telah tayang di pos-kupang.com dengan judul Polisi Periksa 30 Saksi Kasus Kematian Sopir Dishub Ende, Ini Penjelasan Wakapolres Ende.