Ratusan Tim Gabungan Dikerahkan untuk Padamkan Api di Hutan Gunung Lawu, Total 15 H Lahan Terbakar
Ratusan tim gabungan BPBD dan relawan warga dikerahkan untuk memadamkan api di Hutan Gunung Lawu, Hingga saat ini 15 Hektar lahan terbakar.
Penulis: Inza Maliana
Editor: Whiesa Daniswara
TRIBUNNEWS.COM - Anggota Tim Reaksi Cepat Penanggulangan Bencana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Magetan membuka Pos Lapangan Pamadaman Kebakaran Lahan di Lereng Gunung Lawu sebelah utara pada Sabtu (16/11/2019).
Pos Lapangan ini dibuka di Dukuh Pangger, Desa Bedagung RT 4 RW 3, Kecamatan Panekan, Magetan, Jawa TImur.
Pemadaman di Hutan Gunung Lawu tersebut melibatkan banyak personil dari berbagai unsur.
Total personil yang dilibatkan sebanyak 162 orang terdiri dari anggota BPBD, Koramil Panekan, Polsek Panekan, warga setempat hingga relawan komunitas dari berbagai latar belakang.
Hingga kemarin Sabtu, pukul 10.10 WIB, sebagian SRU (Search and Rescue Unit) sudah diberangkatkan untuk melakukan pemadaman api.
Kronologi pemadaman pada Sabtu (16/11/2019) adalah pada pukul 13.30 WIB SRU 1, SRU 2 dan SRU 3A turun karena tidak kondusif.
Diteruskan pada pukul 14.03 WIB, SRU terakhir turun karena arah angin naik dan kondisi tidak memungkinkan untuk melakukan penanganan.
Hingga terakhir pada pukul 14.12 WIB, SRU dari Ngililiran di blok 52 B sudah dalam kondisi aman.
Titik api terakhir berada di ketinggian 1300 Mdpl.
Proses pemadaman menemui beberapa kendala, seperti angin kencang dan jurang yang dalam.
"Kendala angin kencang, dan jurang yg dalam, penanganan hari sabtu kemaren sampai jam 9 malam," ujar Kepala BPBD Magetan, Ari Budi Santoso kepada Tribunnews.com pada Minggu (17/11/2019).
Hari ini, Minggu (17/11/2019), tim gabungan yang berjumlah kurang lebih 440 orang akan menyisir di lokasi kebakaran.
"Yang melakukan pemadaman diatas sudah bertambah 185 personil dan kemungkinan akan bertambah terus dari relawan," ujar Ari.
Hingga kini bisa dipastikan luas area lahan di Hutan Gunung Lawu yang terbakar mencapai 15 hektare.
"Luas yang terbakar sampai hari ini kurang lebih 15 hektar," tutur Ari.
Untuk penanganan sendiri Tim BPBD dibantu relawan masih memakai cara tradisional.
"Penanganan dengan cara tradisional, di gepyoki dengan ranting basah, dan membuat ilaran, supaya api tidak meluas," tambah Ari.
Sebelumnya, kebakaran terjadi di Hutan Gunung Lawu sisi timur, tepatnya di Perbatasan Desa Sukowidi pada Jumat (15/11/2019) pagi.
Kejadian tersebut terjadi di area perbatasan milik Perhutani sekira pukul 09.30 WIB.
Akibat dari kebakaran tersebut, sempat diberitakan ada 56 pendaki di Hutan Gunung Lawu.
Humas Basarnas Pos Surakarta, Yohan Tri Anggoro mengonfirmasi jika hanya ada 53 pendaki di Hutan Gunung Lawu kepada Tribunnews.com pada Minggu (17/11/2019).
"Sebelumnya diinfokan 56 pendaki di Lawu, yang benar jumlahnya 53 pendaki," kata Yohan.
"Pendaki sendiri dari basecamp Candi Cetho sudah turun semua dan terpantau aman. Jadi jumlahnya 53 pendaki untuk semua basecamp," sambungnya.
Titik kebakaran di daerah pendakian Hutan Gunung Lawu, menurut Yohan, masih sangat aman untuk jalur pendakian.
"Jadi untuk titik kebakaran di daerah pendakian itu masih aman sekali, dan kemarin itu 38 pendaki sudah turun via Candi Cetho, yang 8 pendaki masih pergerakan turun dan 7 pendaki di Cemoro Sewu sudah turun," ujar Yohan melalui sambungan telepon.
Terhitung dari jalur pendakian total 53 pendaki sudah dalam kondisi aman.
Terdiri dari 38 pendaki melalui Candi Cetho, 8 pendaki melalui Cemoro Kandang, dan 7 pendaki dari Cemoro Sewu.
Menurut Yohan, hingga saat ini 8 pendaki di jalur pendakian melalui Cemoro Kandang sudah terpantau turun dan dalam kondisi aman.
"Dari Cemoro Kandang sudah terpantau pendaki sudah mulai pergerakan turun, kalau dari kemarin saya infokan ke atas ke basecamp Cemoro Kandang yang jaga di sana Pak Budi AGL, anak gunung lawu itu 8 pendaki dalam kondisi aman dan radius kebakaran jauh dari jalur pendakian," ujarnya kepada Tribunnews.com.
Jalur pendakian melalui Cemoro Sewu dituturkan Yohan juga aman dikarenakan jauh dari titik kebakaran sekira 10-12 kilometer.
"Begitu juga pendakian via Cemoro Sewu juga masih jauh antara 10-12 kilometer di daerah Panekan, Magetan," ujarnya.
Meski jalur pendakian jauh dari titik kebakaran, namun pihak Basarnas memberikan intruksi kepada pendaki untuk turun guna menghindari hal-hal yang tidak diinginkan.
"Setelah ada kejadian peringatan untuk ditutup karena kebakaran, memang dari basecamp sebagian ada yang menyusul keatas untuk memberikan instruksi, ada kebakaran hutan kepada pendaki, untuk menghindari kejadian yang tidak diinginkan maka disuruh turun semua," ujar Yohan.
(Tribunnews.com/Maliana)