Guru Cabuli Siswa Sebuah SMAN di Tamban Baritokuala, Begini Modusnya
Kasus penyimpangan seksual S, guru ngaji di salah SMA Tamban korbanya adalah 15 siswa dan dilakukan malam hari
Editor: Eko Sutriyanto
Laporan Wartawan Banjarmasin Post Edi Nugroho
TRIBUNNEWS.COM, MARABAHAN - S (50), seorang guru agama honorer provinsi salah satu SMAN Kecamatan Tamban, Kabupaten Batola, pelaku pencabulan 15 siswa punya trik khusus menjebak korbanya.
Pelaku menjebak korbannya yakni meminta korbannnya datang via jejaring sosial Whatsapp, mengadakan pertemuan di Majelis AR tempat tinggal pelaku.
“Iya, tersangka menjebak para siswa mengaji dengan via jejaring sosial Whatsapp untuk datang ke rumah pelaku,” kata Kapolres Barito Kuala, AKBP Bagus Suseno didampingi Kasat Reskrim AKP Edy Yulianto dan Kapolsek Tamban, AKP Aunur Rozaq saat jumpa pers, Senin (18/11/19) sore.
Kasus penyimpangan seksual S (50), guru ngaji di salah SMA Tamban korbanya adalah 15 siswa.
Menurut kapolres, pertemuan selalu malam hari.
Lalu pelaku ini memilih korbannya.
Setelah pengajian, para korban ini kemudian diminta mengamalkan amalan-amalan.
Awalnya pelaku menyuruh korban untuk memijit.
Setelah itu tersangka melakukan perbuatan cabul.
Saat ini Polres Batola mengamakan barang bukti kasus pencabulan 15 siswa tersebut, yakni satu lembar celana pendek warna orange bertuliskan ISL, satu lembar baju muslim (baju koko) warna abu-abu.
Artikel ini telah tayang di banjarmasinpost.co.id dengan judul Guru Cabuli Siswa Sebuah SMAN di Tamban Baritokuala, Jebak Korban Via Whatsapp
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.