Kisah Sisi Lain Dunia Malam di Pantura yang Berbalut Warung Makan, Tantangannya Lebih Menarik
Warung yang ia jaga bersama seorang wanita tua setiap malam itu, acap kali dituju sebagai tempat pemberhentian truk yang melintas di Pantura
Editor: Sugiyarto
TRIBUNNEWS.COM, BATANG - Panggilannya seperti nama bunga, kecantikan parasnya membuat sejumlah lelaki ingin mendekatinya. Ia adalah Dahlia, seorang wanita muda yang belum genap 25 tahun.
Dahlia merupakan penjaga warung di wilayah Kecamatan Gringsing, Kabupaten Batang.
Warung yang ia jaga bersama seorang wanita tua setiap malam itu, acap kali dituju sebagai tempat pemberhentian truk yang melintas di Pantura Barat Jateng.
Keduanya berganti mengajak Dahlia berbincang, bahkan rayuan genit sering dilontarkan kedua pria itu. Dahlia pun membalas dengan senyuman nakal.
Perbincangan mereka berlangsung lumayan lama, usai saling menggoda, satu dari dua pemuda itu melepas jaket.
Ia berbisik "Gelem ya sak mono, Iki aku wes gowo, aman-aman (Mau ya segitu, aku sudah bawa, aman-aman)," tutur pemuda itu, sembari mengeluarkan bungkusan layaknya permen berwarna merah bertulisan sutra.
Tak lama berselang, Dahlia bersama pemuda itu pergi, mereka berjalan menuju penginapan kelas melati yang tak jauh jaraknya dari warung.
Kepergian Dahlia bersama pemuda itu, diikuti pemuda satunya.
Hampir satu jam lebih Dahlia meninggalkan warung. Saat kembali, bedak dan lipstiknya tak lagi menghiasi parasnya.
Meski demikian ia kembali berdandan, dan kembali duduk menunggu datangnya pengunjung.
"Mau tambah lagi kopinya," ucap Dahlia kepada Tribunjateng.com, sembari tersenyum kecil.
Tak berhenti disitu, ia juga menawarkan diri jika ada lelaki yang mau mengajaknya tidur.
Dahlia mengaku tarif yang dipatoknya Rp 200-300 ribu untuk sekali kencan.
Di balik pekerjaannya sebagai wanita malam, Dahlia yang hanya tamatan SMP itu menuturkan, suatu saat ingin berhenti dari kelamnya dunia malam Pantura.