Cerita Aipda Andrew, Polisi Berkaki Palsu Tetap Semangat Menjalankan Tugas, Simak Kisah Heroiknya
Kemudian pada April 2006, Aipda Andrew pindah tugas menjadi anggota organik Sat Brimob Polda Sulteng dan ikut Operasi Tinombala.
Editor: Hendra Gunawan
TRIBUNNEWS.COM, DENPASAR -- Saat bertugas di Satuan Brimob Polda Sulawesi Tengah (Sulteng), Aipda Andrew Maha Putra ditunjuk menjadi anggota Satgas Operasi Tinombala bergabung dengan TNI.
Tugasnya adalah menangkap kelompok teroris Santoso!
Menjadi seorang prajurit Bhayangkara yang siap ditugaskan ke mana saja adalah sebuah kewajiban.
Aipda Andrew pun harus siap dengan penugasan yang ia terima dari atasan demi mempertahankan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
Termasuk ketika pria asal Desa Banyuning, Singaraja, ini ditugaskan di Satuan Brimob Polda Sulteng.
Ia menjadi menjadi anggota Satgas Operasi Tinombala bersama anggota TNI untuk menangkap gembong teroris.
Baca: Polda Sulteng Lakukan Perombakan 8 Pejabat Utama, dari Kapolres Hingga Wakapolda
Baca: Polda Sulteng Bekuk Pencuri yang Tawarkan Barang Curian di Forum Jual Beli Facebook
Baca: Satgas Tinombala Sita Ransel Berisikan Bom Lontong dan Pisang Rebus dari Kelompok Ali Kalora
Menjadi anggota Satgas pengamanan bukanlah tugas yang ringan.
Ia pun menjadi korban penembakan oleh kelompok Santoso di perbukitan wilayah Salogose, Sausu, Sulteng, pada 31 Desember 2018.
Akibat tembakan tersebut, Aipda Andrew yang saat ini bertugas di Poliklinik Biddokkes Polda Bali harus kehilangan kaki kanannya setelah diamputasi.
Ia pun kini harus dibantu kaki palsu.
Saat ditemui, Senin (18/11), Aipda Andrew menceritakan pengalaman hidupnya sejak menjadi anggota Polri.
Suami Ni Luh Maharini ini adalah anggota Brimob lulusan Diktukba Polri Gelombang I tahun 2005.
Usai mengikuti pendidikan di Watukosek Jawa Timur, ia bertugas di Resimen Brimob Kelapa Dua, Depok, Jawa Barat.
Kemudian pada April 2006, Aipda Andrew pindah tugas menjadi anggota organik Sat Brimob Polda Sulteng dan ikut Operasi Tinombala.