Kisah Habiba Wanita 53 Tahun yang Harus Berjalan Kaki 1 Km Untuk Antre Mendapatkan Air Bersih
Dengan membawa sejumlah jeriken, air bersih yang telah ditampungnya itu, digunakan untuk kebutuhan sehari-hari seperti cuci pakaian dan mandi.
Editor: Hendra Gunawan
Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Manggarai Timur, Yos Marto menjelaskan keluhan warga lima kampung di Desa Ngencung bakal ditindaklanjuti.
Yos menuturkan pihaknya sedang mengkaji hal-hal yang diperlukan untuk memenuhi kebutuhan warga Desa Ngencung, terkait ketersediaan air bersih.
"Dulu Sekretaris Desa Bea Ngencung pernah bertemu PUPR Manggarai Timur agar air itu dikelola oleh Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) Sistem Penyediaan air minum (SPAM). Tim kajian sudah ke lokasi mata air untuk mendata debit airnya, serta bahan-bahan yang diperlukan," jelasnya.
Marto menjelaskan, Pemerintah Daerah Kabupaten Manggarai Timur melalui Dinas PUPR tetap memperhatikan keluhan masyarakat di pedalaman Manggarai Timur terkait kesulitan mendapatkan air minum bersih.
"Dalam waktu dekat tim kembali ke lokasi mata air untuk mengkaji lagi agar apa yang disampaikan warga tersebut bisa terwujud di waktu akan datang," jelasnya. (Kontributor Manggarai, Markus Makur)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Derita Habiba, Jalan Kaki 1 Kilometer untuk Dapatkan Air Bersih",
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.