Tanggapi Isu Demo Freeport, Kapolda: Papua Tidak Boleh Dijadikan Ajang Konflik
Kapolda mengakui, saat ini masyarakat di Papua masih khawatir bahkan trauma dengan kejadian Agustus dan September lalu.
Editor: Malvyandie Haryadi
Mengenai suara miring yang ditujukan ke Polda Papua terkait pemindahan para tersangka kerusuhan Papua ke Kalimantan, agar proses persidangan berjalan aman dan lancar.
“Beberapa tersangka makar yang dipindahkan ke Kalimantan, agar pelaksanaan sidang berjalan aman dan baik. Itu saja kok,” imbuhnya.
Mengenai wilayah yang menjadi prioritas perhatian menjelang 1 Desember, karena dianggap rawan, Kapolda mengakui ada beberapa daerah.
“Semua sudah tahu wilayah-wilayah di Papua yang menjadi prioritas khusus pengamanan, seperti Wamena, Timika, Jayapura, Intan Jaya, Kota Jayapura, Yahukimo, Tolikara dan Nduga,”ungkapny.
Soal penambahan pasukan, Kapolda mengatakan, personil yang ada saat ini masih dianggap ideal.
“Saya kira kekuatan Polri saat ini di Papua sudah cukup, jadi belum ada penebalan pasukan,” ujarnya.
Juru Bicara OPM Sebby Sambon saat di konfirmasi terkait berbagai issu yang berkembang mengatakan, saat ini pasukannya sedang mempersiapkan aksi.
“Pasukan kami dibawah pimpinan Komandan operasi Umum Tentara Pembebasan Nasional Organisasi Papua Merdeka (TPNPB-OPM) Mayjen Lekagak Telenggen sudah siap di wilayah Intan Jaya Tembagapura. Dan perintah mereka, akan umumkan perang lagi di Freeport,”singkat Sebby melalui pesan elektroniknya dari Papua Nugini, Selasa 19 November. (kontributor Tribunnews.com, Banjir Ambarita)