Rakit Helikopter, Jujun Terinspirasi dari Kemacetan di Sukabumi
Jujun, pria yang hanya lulusan STM ini telah berhasil merakit sebuah helikopter bermesin genset hanya dengan modal Rp 30 juta.
Editor: Sanusi
Helikopter milik Jujun didesain menggunakan komponen yang dibelinya secara bertahap. Istrinya, Yeti, mengatakan apa yang suaminya geluti ini sudab berlangsung selama satu tahun.
"Biayanya sampai segini sudah mau Rp 30 juta. Tapi saya nggak tahu persis, yang tahu pak Jujun," ujar Yeti (37), istri Jujun, ketika diwawancarai Tribunnews.com di kediamannya, Kampung Cibubuay, Kabupaten Sukabumi, Rabu (20/11/2019).
Helikopter milik Jujun masih berbentuk rangka, berwarna perak di hampir setiap bodinya, dengan varian hitam dan merah di kaki-kaki dan ekor helikopter.
Di bagian tengah dekat ekor, ditempatkan mesin genset dua silinder berkekuatan 700 cc.
Beralih ke bagian depan. Kursi pilot helikopter milik Jujun berwarna merah muda, dengan gambar kartun di tengah-tengahnya.
Sementara itu, di baling-baling ekor helikopter terdapat tulisan GG-77 dan dekat baling-baling utama tertera GARDES JN 77 GM.
Yeti mengatakan ada makna dari singkatan di helikopter tersebut.
"Itu singkatannya Garuda Desa Jujun Junaedi, sama tahun lahir beliau, dan GM adalah Gemar Motekar," kata Yeti.
Seperti diketahui, Jujun merupakan pria lulusan STM yang membuat helikopter di halaman rumahnya, di Kampung Cibubuay, RT 3 RW 1, Desa Darmareja, Kecamatan Nagrak, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat.
Dibantu Anak
Jujun Junaedi (42) ternyata tak merakit helikopter rancangannya seorang diri.
Jujun dibantu anaknya yang masih duduk di bangku Sekolah Dasar (SD), tepatnya kelas 3 SD.
Jujun memiliki tiga orang anak, namun yang kerap membantunya adalah anak kedua yang masih berusia sembilan tahun.
"Anaknya ada yang nomor dua yang suka bantu, masih SD. Kelas 3 SD," ujar Yeti (37), istri Jujun, ketika diwawancarai Tribunnews.com di kediamannya, Kampung Cibubuay, Desa Damareja, Kecamatan Nagrak, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, Rabu (20/11/2019).