Misteri Bongkar Makam di Tasikmalaya Terungkap, Bata Merah Jadi Petunjuk Pelakunya Bukan Manusia
Misteri di balik pembongkaran sejumlah makam di Kampung Pakemitan II, Desa Pakemitan, Tasikmalaya, Jawa Barat, akhirnya terungkap.
Editor: Adi Suhendi
TRIBUNNEWS.COM, TASIKMALAYA - Misteri di balik pembongkaran sejumlah makam di Kampung Pakemitan II, Desa Pakemitan, Kecamatan Cikatomas, Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat, akhirnya terungkap.
Sebelumnya sekira 35 makam di TPU Pakemitan II ditemukan ada bekas galian tidak lazim.
Peristiwa pertama, Jumat (8/11/2019), ada 25 makam yang ditemukan warga dalam kondisi terbuka pada bagian bawah nisan dengan lebar hampir sekitar 50 sentimeter.
Baca: Rakit Helikopter, Jujun Sudah Habiskan Dana Rp 30 Juta
Kemudian, Senin (11/11/2019) malam, ditemukan 2 makam lagi dengan kondisi serupa, di susul sehari selanjutnya sebanyak 8 makam ditemukan dengan kondisi yang sama.
"Tergalinya beberapa makam di Pakemitan, Kecamatan Cikatomas yang awalnya dicurigai dilakukan oleh seseorang, tapi berdasar penyelidikan kami di lapangan ternyata itu merupakan ulah hewan yakni anjing," kata Kapolres Tasikmalaya, AKBP Doni Eka Putra, saat menggelar konfrensi pers di Mapolres, Kamis (21/11/2019) siang.
Kesimpulan itu didukung dengan temuan warga yang berpatroli saat kejadian pada Senin (11/11/2019) malam, ditemukan dua hewan berkaki empat itu di atas makam yang tergali.
Baca: Kisah LR, Korban Teror Sperma di Tasikmalaya: Semoga Tidak Ada Lagi Orang Jahat Seperti itu!
"Didukung oleh anggota kami di lapangan yang menemukan jejak-jejak binatang yang diindikasikan anjing. Ada dua ekor anjing yang terlihat pada 11 November, diduga kuat anjing itu sebagai pelaku pembongkaran makam," kata Doni.
Pihaknya juga telah memasang CCTV di sekitar lokasi makam setelah kejadian yang terakhir.
"Semenjak itu tidak ada lagi pembongkaran makam di Pakemitan, Cikatomas," ujarnya.
Cakaran di bata merah
Sebongkah batu bata jadi bukti polisi menyimpulkan pelaku misteri pengorekan sejumlah makam di Kampung Pakemitan II.
Pada saat polisi menggelar konfrensi pers di Mapolres Tasikmalaya, Kamis (21/11/2019), sebongkah batu bata merah dengan bekas sejumlah cakaran ditunjukan kepada awak media.
Batu bata dengan bekas cakaran itu jadi bukti polisi selain ditemukannya jejak-jekak hewan berkaki empat di lokasi.
AKBP Doni Eka Putra mengatakan cakaran tersebut diakibatkan dari kuku hewan jenis anjing.