Ratusan PKL Pasar Induk Jodoh Demo, Tak Terima Kiosnya Ditertibkan Pemko Batam
Ratusan Pedagang Kaki Lima (PKL) Pasar Induk Jodoh kembali melakukan aksi unjuk rasa di depan Kantor Wali Kota Batam, Kamis (21/11/2019).
Editor: Dewi Agustina
TRIBUNNEWS.COM, BATAM - Ratusan Pedagang Kaki Lima (PKL) Pasar Induk Jodoh kembali melakukan aksi unjuk rasa di depan Kantor Wali Kota Batam, Kamis (21/11/2019).
Ratusan PKL tersebut tiba sekira pukul 10.00 WIB.
Mereka kembali tidak terima beberapa waktu lalu kiosnya ditertibkan oleh tim terpadu.
Hal ini dikarenakan salah satu persyaratan proses revitalisasi Pasar Induk Jodoh.
"Kami menuntut hak-hak kami sebagai warga negara Indonesia. Jangan bicara SP1, SP2 dan SP3. Penggusuran ini penggusuran paksa. Tanpa adanya sosialisasi seolah-olah negara ini tak punya aturan," kata salah seorang orator yang berasal dari anggota APKLI yang teriak menggunakan pengeras suara di atas mobil.
Baca: Kurang dari Satu Jam usai Membunuh Erik, Wira Berhasil Ditangkap
Baca: Pedagang Pasar Induk di Kawasan Jodoh Batam Unjuk Rasa Tolak Digusur
Baca: Korban dan Pelaku Pembunuhan Pernah Tinggal Bersama di Satu Kamar Kos
Pemko Batam menurut para pedagang harus bertanggungjawab terhadap penggusuran Pasar Induk Jodoh.
Monitor tahap 2 sampai selesai pembongkaran Pasar Induk Jodoh.
Pihaknya juga meminta diberikan tempat berjualan tanpa membayar dengan swasta.
"Kami pedagang rakyat miskin pak. Banyak utang kami. Kenapa kalian biarkan kami seperti ini. Lahan 5 hektare kau rebut. Kau biarkan kami menangis. Perhatikan kami di sini," ujar salah satu orator.
Para pedagang telah menjual barang-barang untuk membeli kios Pasar Induk pada 2004 lalu.
Namun, kata dia, lahan tersebut dikuasai oleh swasta. (tribunbatam.id/Roma Uly Sianturi)
Artikel ini telah tayang di tribunbatam.id dengan judul BREAKINGNEWS - Ratusan PKL Pasar Induk Jodoh Demo di Depan Kantor Walikota