Begini Kesaksian Warga Subulussalam, Petir Berbentuk Bola Api Hantam Rumah
petir berbentuk bola api itu melayang dan mendarat ke rumah Rois menyala dan berserakan bak kembang api
Editor: Eko Sutriyanto
Laporan Wartawan Serambi Indonesia Khalidin
TRIBUNNEWS.COM, SUBULUSSALAM – Kaget dan takut dirasakan Isharmoko, warga Desa Danau Tras, Kecamatan Simpang Kiri, Kota Subulussalam.
Ia menyaksikan secara jelas petir menyambar hingga menghanguskan rumah tetangganya, Jumat (22/11/2019).
Dentuman petir saat hujan deras tersebut menggelegar bagai suara ledakan bom disertai kilat atau halilintar.
Isharmoko (25) merupakan tetangga Muhammad Sabaruddin alias Rois (40), pemilik rumah yang terbakar akibat disambar petir.
Saat kejadian, Ishar mengaku menyaksikan petir yang tiba-tiba menghantam tiga rumah hingga membakar salah satunya.
”Saya melihat langsung, ngeri kali, tangan saya pun kena juga, istri saya lebih parah,” ujar Ishar.
Baca: Disambar Petir di Pondok Sawah, Nurlela Tewas Sementara Suami dan Dua Anaknya Selamat
Berdasarkan keterangan Ishar, petir tersebut berbentuk seperti bola api yang melayang dan menghantam rumah mereka hingga membakar kediaman tetangganya.
Dikatakan, petir berbentuk bola api itu melayang dan mendarat ke rumah Rois menyala dan berserakan bak kembang api.
Cerita sambaran petir yang tampak seperti bola api melayang ini memang kerap disampaikan masyarakat.
Selain itu, sambaran petir juga menyala-nyala termasuk seperti kembang api berserakan.
Bahkan bola api yang pecah berserakan itu membuat lantai rumah milik Sabaruddin atau Rois remuk.
Baca: Pendaftaran CPNS Subulussalam Tunggu Penyesuaian Kualifikasi Pendidikan
Ishar yang juga tersetrum petir merasa kebas bagian tangan seperti membesar dan tak berasa.
Beruntung, sengatan petir yang menyambar tubuhnya tidak berakibat patal dan masih dapat beraktivitas meski shock.
Namun Murni (25) istri Ishar yang juga disambar petir mengalami luka parah bahkan sempat ditanam dalam kubangan lumpur.
Menanam atau mengubur tubuh korban sambaran petir dalam tanah berlumpur merupakan kebiasaan turun temurun di masyarakat Kota Subulussalam yang diyakini sebagai penghilang setrum atau bisa petir.
Hal senada disampaikan Siti Yulinar (24) yang juga terkena sambaran petir.
Hingga saat ini Siti Yulinar masih tergeletak karena sebelah tangannya bagian kanan masih tak berdaya akibat setrum petir.
Selain itu, Siti Yulinar juga tampak shock akibat sambaran petir.
Menurut Siti, petir berbentuk bola api dan menyear menyambar bagian atas rumah mereka.
Akibatnya, semua kabel lisrik mereka menghitam akibat sambaran petir.
”Pokoknya kaya api menyambar, kabel listrik kami gosong semua dan bagianatas rumah,” ujar Siti terbata-bata.
Para korban petir semuanya masih shock atas musibah yang menimpa mereka.
Tiga rumah yang menjadi sasaran setrum alam ini berada di bagian dalam Desa Danau Tras jalur tembus Desa Kuta Cepu, Kecamatan Simpang Kiri.
Di lokasi ini terdapat tiga rumah berderatan serta satu bagian depan. Umumnya rumah di daerah ini merupakan penduduk tidak mampu. Kini, satu dari empat rumah berdekatan telah rata dengan tanah setelah dihantam setrum alam sore tadi.
Baca: Peringatan Dini BMKG: Hujan Lebat Disertai Angin Kencang dan Petir Hari Ini, Selasa 29 Oktober 2019
Seperti diberitakan, sebanyak empat warga di Desa Danau Tras, Kecamatan Simpang Kiri, Kota Subulussalam menjadi korban setrum petir yang terjadi, Jumat (22/11/2019) sore.
Selain melukai warga, satu unit rumah di desa tersebut musnah terbakar setelah diambar petir yang terjadi di tengah hujan deras tersebut.
Pantauan Serambinews.com, satu unit rumah yang terbakar adalah milik Muhammad Sabdaruddin (40) alias Rois.
Rumah berukuran sekitar 5X5 meter ini rata dengan tanah setelah disambar petir.
Tidak ada harta benda apapun yang dapat diselamatkan kecuali pakaian di badan korban. Pemilik rumah pun selamat setelah dievakuasi tetangganya beberapa saat sebelum peristiwa tersebut.
”Cuma baju di badan lah yang bisa diselamatkan selain itu habis. Lantai rumah saja terkelupas dihantam petir,” ujar Muhammad Sabaruddin alias Rois kepada Serambinews.com.
Sementara empat warga yang tersetru masing-masing Murni, Isharmoko, Siti Yulinar dan Zahira.
Satu diantara korban yakni Murni mengalami luka berat dengan kondisi tubuh mengelupas.
Dikabarkan, Murni mengalami luka di sebagian tubuhnya dan bagian kaki terkelupas akibat sengatan setrum alam. Bahkan, Murni sempat ditanam dalam lumpur guna menghilangkan setrum di tubuhnya.
Setelah itu, Murni dilarikan ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Subulussalam.
Kemudian, Siti Yulinar juga mengalami kebas hingga sekarang. Tangannya seperti tak berdaya bahkan saat wartawan menyambangi ibu dua anak itu harus memapah tangan kanannya agar dapat terangkat.
Baca: Warga Bawan Sultan Daulat Cemas Dengan Munculnya Harimau Sumatera di Perkebunan
”Sampai sekarang masih kebas, kaya tak berdaya,” ujar Siti Yulinar yang ditemui wartawan di rumah orang tuanya.
Dua korban lain Isharmoko dan dan Zahira. Ishar adalah suami Murni. Ishar sudah pulih meski mengalami kebas.
Kondisi serupa juga diakui Zahira, balita yang mengaku kaget akibat tersetrum.
Zahira yang merupakan anak bungsu Muhammad Sabaruddin mengaku terkejut dan gemeter akibat disambar petir.
Informasi yang dihimpun Serambinews.com, petir menghantam tiga rumah sederetan degan yang terbakar.
Awalnya, rumah milik Ido Hartono lalu merambat ke Isharmoko hingga berakhir di rumah milik Muhammad Sabaruddin.
Rumah Ido Hartono memang tidak terbakar tapi semua kabel dikabarkan hangus termasuk peralatan listrik di bagian atas rumah.
Selain itu, para penghuni rumah juga tersetrum oleh petir yang berbentuk api.
Sejumlah warga mengaku baru pertama kali menyaksikan rumah terbakar disambar petir.Selama ini meski ada petir biasa hanya menyambar bagian tiang atau atap pinggir rumah.
”Ini rumah anak kandung saya. Belum pernah kejadian rumah terbakar disambar petir di desa ini,” ujar Umar.(*)
Artikel ini telah tayang di serambinews.com dengan judul Kesaksian Warga Lihat Petir Subulussalam Bagai Bola Api, Hantam Rumah Lalu Pecah seperti Kembang Api
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.