Kisah Satu Keluarga Disekap Debt Collector di Rumahnya Sendiri, Pintu Digembok dari Luar
Debt Collektor nekat melakukan penyekapan terhadap satu keluarga di kawasan Batam Kota.
Editor: Dewi Agustina
Polresta Barelang menggelar ekspose kasus Jambret dan penyekapan yang terjadi di Kota Batam.
Dalam ekspose tersebut, Polisi menghadirkan delapan orang tersangka yang ditangkap oleh Polsek Sagulung, Polsek Skupang dan Polresta Barelang.
Baca: Jembatan Montigo Resort Batam Ambruk, Polisi Periksa Enam Saksi
Baca: Kurir Sindikat Narkoba Malaysia Tewas dengan Tangan Diborgol, Begini Kejadiannya
Enam orang pelaku terpaksa harus dilumpuhkan dengan timah panas karena melakukan perlawanan saat diamankan oleh polisi.
Kapolresta Barelang AKBP Prasetyo Rachmat Purboyo mengatakan, delapan orang yang diamankan merupakan penjahat yang sering beraksi di Kota Batam.
"Dari 8 tersangka itu 3 tersangka berhasil diamankan Polsek Sagulung dan 2 tersangka Sekupang serta 3 tersangka diamankan Satreskrim," ungkap Kapolres.
Mereka merupakan residivis, dari Sagulung, tersangka MV (23) residivi dan RH (31) residivis serta IP (24), dan dari Polsek Sekupang tersangka TK dan TA sedangkan Satreskrim RK dan WD serta AS.
Dari delapan tersangka kasus yang paling mecolok dan menjadi atensi polisi yakni kasus penyekapan seorang bidan bernama Fitri di Sei Harapan, Sekupang Batam.
Diketahui, pelaku bernama Rian melakukan penyekapan terhadap seorang bidan di Sei Harapan.
Ceritanya bermula ketika Fitri saat itu tengah bekerja dan datanglah tersangka Rian dengan berpura-pura menjadi seorang pasien.
"Kejadiannya pada tanggal 23 lalu, korban sempat disekap dan diikat usai pelaku beraksi," sebut sumber Tribunbatam.id di Polresta Barelang.
Ketika itu, Fitri yang awalnya tidak mengetahui kalau Rian berniat jahat, melakukan pelayanan selayaknya kepada pasien.
Baca: Seorang Pria Sembunyikan Narkoba Seberat 226 Gram di Anusnya
Baca: Sekap Dirut Perusahaan Swasta, Tujuh Penagih Utang Diciduk Polisi di Jakarta Barat
Namun tiba-tiba, Rian menodong Fitri dengan menggunakan gunting yang dibawa pelaku dari rumah.
Kemudian pelaku merangkul Fitri dan mengarahkan gunting ke bawah dagu Fitri.
Dalam keadaan cemas, Fitri diminta untuk mengeluarkan isi laci dan mengeluarkan sejumlah uang.