Hari Ini 8 Tahun Lalu: Jembatan Kukar Runtuh Hingga Menewaskan Puluhan Korban
Jembatan Kukar, dengan konstruksi mirip Golden Gate di San Fransisco, ambruk dalam hitungan detik ke Sungai Mahakam.
Editor: Dewi Agustina
TRIBUNNEWS.COM, KUKAR - Tepat hari ini, delapan tahun lalu, 26 November 2011, tragedi bencana konstruksi terjadi di Kabupaten Kutai Kartanegara atau Kukar, Provinsi Kalimantan Timur.
Jembatan Kukar, dengan konstruksi mirip Golden Gate di San Fransisco, ambruk dalam hitungan detik ke Sungai Mahakam.
Puluhan warga yang saat itu melintas di Jembatan yang menghubungkan Kota Samarinda dan Tenggarong Kutai Kartanegara pun tewas.
Peristiwa runtuhnya menara Jembatan Kukar tersebut terjadi pada Sabtu (26/11/2011) sore. Waktu kejadian sekitar pukul 16.20 Wita.
Jembatan Mahakam II atau Jembatan Kutai Kartanegara merupakan proyek pembangunan jembatan yang kedua di Kalimantan Timur setelah yang pertama yaitu Jembatan Mahakam I yang berada di ibu kota Provinsi Kaltim, yaitu Samarinda.
Keunikan Jembatan Mahakam II yang bernama lain Jembatan Kutai Kartanegara ini adalah memiliki desain nyaris sama dengan Golden Gate di San Fransisco, Amerika Serikat.
Jembatan Tenggarong tergolong suspension cable bridge dan membentang sejauh 710 meter dan lebar 9 meter.
Jembatan ini merupakan penghubung antara Kota Tenggarong dan Kota Samarinda.
Fungsinya bukan sekadar sarana transportasi melainkan juga telah menjadi daya tarik wisata di Tenggarong.
Jembatan mulai dibangun pada tahun 1995 dan selesai pada 2001 dengan kontraktor PT Hutama Karya yang menangani proyek pembangunan jembatan tersebut.
Jembatan Gerbang Dayaku Kutai Kartanegara (Kukar) yang membentang di atas Sungai Mahakam dibuat serupa dengan Jembatan Golden Gate di Amerika.
Baca: Keberadaan Balita 4 Tahun yang Menghilang di PAUD Samarinda Masih Misterius
Baca: Residivis Kasus Pencurian Kembali Ditangkap Setelah Rampas Hp dan Bawa Kabur Motor
Pembangunan jembatan yang menghubungan antara Tenggarong dan Tenggarong Seberang ini dilakukan setelah melakukan studi banding di Amerika.
Hal ini diungkapkan oleh Direktur Jenderal (Dirjen) Bina Marga Kementerian Pekerjaan Umum Djoko Murjanto.
"Studi-studi ada banyak. Kita studi ke sana. Yang sekolah di Amerika kan banyak," ujar Djoko di Jakarta, Senin (28/11/2011).