Begini Detik-Detik Plafon Kelas 5 SD 106171 Deliserdang Ambruk
Sebelum kejadian memang dirinya bersama para siswa mendengar suara yang berasal dari atas (plafon).
Editor: Eko Sutriyanto
Laporan Wartawan Tribun Medan Muhammad Fadli Taradifa
TRIBUNNEWS.COM, DELISERDANG - Langit-langit atau plafon gypsum Sekolah Dasar Negeri (SDN) 106171, Jalan Glugur Rimbun, Desa Gunung Tinggi, Kecamatan Pancurbatu, Kabupaten Deliserdang roboh, Selasa (3/12/2019) pukul 08.15 WIB, saat proses belajar mengajar berlangsung.
Robohnya plafon gypsum yang berada di ruang/kelas V SD tersebut sempat membuat heboh, siswa bahkan pihak sekolah.
Sinta Roheni Harianja, yang merupakan wali kelas V, SDN 106171 menjelaskan kejadian plafon gypsum yang rubuh di ruangan tempatnya mengajar.
"Saat itu sedang berlangsung pelajaran Matematika. Kejadian pukul 08.15 WIB," katanya saat ditemui Tribun Medan di kediamannya.
Sinta melanjutkan, sebelum kejadian memang dirinya bersama para siswa mendengar suara yang berasal dari atas (plafon).
"Dengar suara, anak-anak pun dengar. Saya tanya juga ke siswa suara apa itu? Nah siswa mengatakan suara berasal dari atas. Kami juga kaget, eh enggak berapa lama langsung jatuh asbes itu," ungkapnya.
"Korban tidak ada. Tapi begitu kejadian ada siswa nangis, ya saya nangis juga. Cuma enggak lama. Karena shock saja itu. Kalau panik, ya sebagian anak-anak, karena kan mental siswa ini beda-beda. Tapi memang tidak ada korban," jelasnya.
Pascaperistiwa tersebut, Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Deliserdang, H Timor Tumanggor, tiba di lokasi.
"Ya, kedatangan kita di sini, untuk melihat langsung bagaimana kondisi sebenarnya. Alhamdulillah tidak ada korban," katanya.
Lanjut pria yang menggunakan kemeja putih ini saat berada di lokasi, mengatakan bahwa pihaknya langsung berupaya melakukan perbaikan asbes plafon.
"Kami koordinasikan dengan pihak kecamatan, sekolah dan sudah dalam proses perbaikan. Hingga kini masih dalam proses renovasi. Kemungkinan besok sudah selesai dan proses belajar mengajar akan kembali normal," ungkapnya.
Saat ditanya terkait penyebab peristiwa tersebut, Timor menjelaskan bahwa untuk dugaan karena adanya binatang yang berada di dalam asbes.
"Untuk sementara sesuai keterangan pihak sekolah bahwa adanya binatang yang bergaduh (kucing) di dalam asbes. Hingga plafon tersebut roboh. Tapi Alhamdulillah tidak ada korban baik guru maupun siswa," pungkasnya. (mft/tribun-medan.com)
Artikel ini telah tayang di tribun-medan.com dengan judul Siswa dan Guru Menangis saat Plafon SD Desa Gunung Tinggi Ambruk
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.