Begini Kronologi Pembunuhan Terhadap Abel oleh Keponakan di Sikka
Pelaku menebas leher korban sebanyak tiga kali dan kepala korban sebanyak dua kali selain dua kali di bagian punggung korban
Editor: Eko Sutriyanto
Roby mengaku tidak punya firasat buruk, ayahnya akan dibunuh oleh EJ. Selama hidup, kata Roby, ayahnya tidak memiliki musuh. Ia juga tak menceritakan apapun kepadanya.
Hari Sabtu pagi, kata Roby, dia dan istrinya mencangkul petak sawah dijadikan kebun sayur. Pada saat bersamaan, ayahnya dan ibu tirinya Edita Keron juga ke kebun memetik kacang panjang dijual ke pasar.
Menurut Roby, ibu tirinya tidak menyadari ketika dia sedang mengikat kacang panjang, suaminya dibantai. Ia mengaku tidak mendengar suara ribut.
"Mama (tiri) ikat kacang panjang di pondok. Bapa pergi putar kincir air. Mungkin pada saat itulah dia bunuh. Dari pihak kami tidak ada yang melihat bapa dibunuh," ujar Roby.
Adik kandung korban, Herman Ranu, juga menduga masalah batas lahan diklaim oleh pelaku menjadi sumber pembunuhan kakaknya. Batas lahan miliknya digeser beberapa meter dari posisi semula.
Artikel ini telah tayang di pos-kupang.com dengan judul Sebelum Gabriel Sina Dibunuh Sempat Adu Mulut dengan Keponakan di Kebun Polosono Sikka