6 Fakta Mayat Balita Tanpa Kepala di Samarinda, Sempat Dikira Biawak hingga Keluarga Tolak Autopsi
Berikut ini enam fakta penemuan mayat balita tanpa kepala di Samarinda, sempat dikira biawak hidup hingga keluarga korban tolak autopsi
Penulis: Bunga Pradipta Pertiwi
Editor: Tiara Shelavie
Hal itu diketahui dari bentuk tubuh hingga pakaian yang ditemukan bersama mayat.
"Istri saya hafal pakaian yang dipakai anak saya.
Iya, dia anak kami," ucap Bambang Sulistyo (37), ayah Yusuf, Minggu (8/12/2019) dikutip dari TribunKaltim.co.
Berdasarkan penuturan ayah korban, saat hilang Yusuf mengenakan kaus merah bergambar tugu monas, persis dengan yang ada pada mayat korban.
4. Berbagai Upaya untuk Temukan Yusuf
Yusuf merupakan balita yang dikabarkan menghilang sejak 11 November 2019 lalu.
Kala itu Yusuf dititipkan orangtuanya ke sekolah Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) Jannatul Athfaal, Jalan Abdul Wahab Syahrani, Kecamatan Samarinda Ulu.
Banyak spekulasi bermunculan, mulai dari Yusuf diculik, hingga terseret arus air.
Pencarian terhadap Yusuf telah dilakukan pihak keluarga, mulai dari melaporkan ke kepolisian hingga jasa paranormal.
5. Basarnas Tak Bisa Cari Bagian Tubuh yang Hilang
Unit Siaga SAR Samarinda atau Basarnas Kalimantan Timur angkat suara mengenai penemuan jasad balita tanpa kepala di sungai sekitar Jalan P Antasari, Kecamatan Samarinda Ulu, Minggu (8/12/2019) kemarin.
Sesuai dengan kasus yang pernah ditangani SAR mengenai pencarian korban hilang diperairan, organ tubuh korban besar kemungkinan tidak akan terlepas dari tubuh jika hanya terendam air.
"Walaupun sudah berhari-hari di air, tetap saja bagian tubuh tidak akan terlepas.
Biasanya memang akan terjadi kerusakan di kulit maupun bagian yang mudah rusak, tapi kalau sampai terlepas, besar kemungkinan tidak terjadi," ucap Kepala Unit Siaga SAR Samarinda, Dede Hariana, Minggu (8/122/2019).