Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Lima Hari Berlalu, Truk yang Terjun ke Sungai Akibat Ambruknya Jembatan Jempal Belum Dievakuasi

Pasca ambruk lima hari lalu, truk yang berada di dasar sungai masih belum dievakuasi karena keterbatasan alat berat.

Editor: Dewi Agustina
zoom-in Lima Hari Berlalu, Truk yang Terjun ke Sungai Akibat Ambruknya Jembatan Jempal Belum Dievakuasi
TRIBUNPONTIANAK/ISTIMEWA/Polsek Kayan Hulu
Jembatan Jempal penghubung Desa Landau Bara dan Desa Nanga Ungai, Kecamatan Kayan Hulu, Sintang, ambruk, Senin (9/12/2019) lalu. Ambruknya jembatan Jempal diduga karena sudah berusia tua dan tak mampu menahan beban truk bermuatan 200 keping papan yang melintas. 

Kapolsek Kayan Hulu, Iptu Sutrisno mengatakan bahwa Jembatan Jampal ini memiliki panjang sekitar 12 meter dan lebar 4 meter sedangkan bagian jembatan yang ambrol sepanjang 6 meter.

"Pengemudi truk dan pemilik papan sudah kami minta keterangannya. Sedangkan untuk mobil truk hingga saat ini belum bisa dievakuasi dan masih berada di bawah sungai," kata Sutrisno, Jumat (13/12/2019).

Jembatan Jempal Ambruk_2
Jembatan Jempal penghubung Desa Landau Bara dan Desa Nanga Ungai, Kecamatan Kayan Hulu, Sintang, ambruk, Senin (9/12/2019) lalu. Ambruknya jembatan Jempal diduga karena sudah berusia tua dan tak mampu menahan beban truk bermuatan 200 keping papan yang melintas.

Bhabinkamtibmas Polsek Kayan Hulu, Brigadir Riduan Ananda Putra mengatakan jembatan darurat yang dibangun oleh masyarakat hanya bersifat sementara, sampai dengan Jembatan Jempal diperbaiki.

"Jembatan ini dibuat sementara, menggantikan jembatan yang roboh," kata Riduan yang turut membantu membangun jembatan darurat.

Jembatan darurat dibuat sederhana. Hanya dari dua gelondongan kayu yang di atasnya dilapisi papan.

Jembatan darurat hanya bisa dilalui pejalan kaki dan sepeda motor.

"Jembatan darurat ini dibuat untuk memudahkan masyarakat beraktivitas sambil menunggu jembatan jampal diperbaiki. Karena jembatan Jampal ini setiap harinya selalu dilintasi masyarakat dan anak sekolah," kata Riduan.

Jembatan Jempal Ambruk_3
Pasca Jembatan Jempal ambruk dilintasi truk bermuatan 200 keping kayu, warga Desa Landau Bara, Kecamatan Kayan Hulu, Sintang, terpaksa gotong royong membuat jembatan darurat pada Kamis (12/12/2019).

Baca: 5 Fakta Eza Gionino Diancam Penjual Ikan Arwana, Sudah Beri Maaf Tapi Proses Hukum Tetap Berjalan

Baca: Pasutri Jadi Anak Punk di Sintang, Ngamen dari Warkop ke Warkop Raup Rp 300 Ribu per Hari

Berita Rekomendasi

Brigadir Indra Wahyudin menambahkan, pasca jembatan jempal ambruk, mobilisasi kendaraan roda empat yang akan ke Desa Landau Bara dan Nanga Ungai harus memutar jauh melewati jalan alternatif.

"Untuk roda empat lewat jalan memutar sehingga waktu tempuhnya jauh. Untuk kendaraan roda dua bisa lewat jembatan darurat yang dibuat gotong royong. Untuk perekonomian masyarakat sekitar tidak terlalu terganggu," kata Indra.

"Akses jalan menuju ke Desa Ungai terganggu dalam kejadian tersebut. Tidak ada korban luka maupun korban jiwa. Truk masih belum dievakuasi," kata Bhabinkamtibmas Polsek Kayan Hulu, Brigadir Riduan Andanda Putra kepada Tribun Pontianak, Jumat (13/12/2019).

Artikel ini telah tayang di tribunpontianak.co.id dengan judul BREAKING NEWS - Jembatan Jempal Kayan Hulu Ambruk, Truk Masuk Sungai

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas