Sekdes Keliki Tewas Kecelakaan Saat Pimpin Gotong-royong Bersihkan Sungai
Widnyana mendapatkan tugas untuk gotong-royong membersihkan sungai bersama sejumlah prajuru banjar setempat
Editor: Eko Sutriyanto
Laporan Wartawan Tribun Bali I Wayan Eri Gunarta
TRIBUNNEWS.COM, GIANYAR – Pelaksana tugas (Plt) Perbekel Keliki, I Wayan Selamet mengatakan Sekdesnya, I Nyoman Widnyana mengalami kecelakaan dan meninggal dunia saat menuju RSU Ari Santi Ubud, Gianyar, Bali.
Widnyana mendapatkan tugas untuk gotong-royong membersihkan sungai bersama sejumlah prajuru banjar setempat.
“Sebelumnya, kami sudah bagi tugas. Karena di hari yang sama ada dua kegiatan. Satu kegiatan bersih-bersih bersama Trash Hero dan bersih sungai bersama prajuru banjar. Saya dapat bagian bersama Trash Hero,” ujar Selamet, Jumat (13/12/2019).
Namun saat menuju Kantor Desa Keliki, korban mengalami kecelakaan.
Selamet yang saat itu tengah mengadiri acara Trash Hero lantas pergi mengecek kondisi korban.
“Saya kira kecelakaan biasa, terjadi sampai meninggal dunia. Saya sangat kehilangan,” ungkapnya.
Akibat kecelakaan tersebut, gotong royong membersihkan sungai tetap dilakukan namun yang hadir saat itu hanya tiga prajuru dari Banjar Pacung dan Banjar Triwangsa.
“Gotong-royong dilakukan untuk mengantipasi longsor, dan pendangkalan,” ujarnya.
Selamet mengungkapkan, korban sudah mengabdi di Kantor Desa Keliki sejak lama.
Sebelum korban menjadi Sekdes Keliki tahun 2017, ia sempat bertugas sebagai PNPN dan staf pendamping desa.
Karena pengalamannya itu, Selamet selalu meminta petunjuk korban saat akan mengambil keputusan, maupun dalam merancang program.
“Beliau orangnya humoris, dan saat situasi sedang serius, beliau sangat serius. Dengan pengalamannya selama ini, saya tidak bisa lepas dari beliau saat melakukan sesuatu,” ujarnya.
Kecelakaan yang dialami korban ini, termasuk kecelakaan kerja. Lalu apakah ada pesangon dalam hal ini?
“Senin kami akan konsultasi dengan BPJS Ketenagakerjaan, apakah dapat atau tidak, kami akan upayakan,” ujarnya.
Keluarga Sekdes Keliki, I Nyoman Widnyana (32), menceritakan bahwa sebelum meninggal akibat kecelakaan di depan Kantor Desa Keliki, Widnyana sempat melakukan hal yang tidak biasa.
Sebelum berangkat kerja pukul 07.00 Wita, ia mengajak anak-anaknya bermain di kamar, dan mereka sempat kembali tertidur.
“Biasanya sebelum berangkat ke kantor, mendiang langsung ke sawah. Pagi tadi tumben ngajak anak-anak bermain di kamar, dan mereka sempat kembali tidur. Ini hal yang tidak biasa dilakukannya,” ujar keluarga korban, I Made Warsa Purba.
Pihaknya tak menyangka bahwa itu merupakan saat-saat terakhir korban bersama anak-anaknya.
“Setelah itu, mendiang langsung ke kantor. Dan kami sama sekali tak menyangka, itu adalah terakhir kalinya bersamain sama anak-anak,” ujar Warsa.
Istri (alm) Sekdes Keliki, Tegalalang, I Nyoman Widnyana, Ni Made Deniati menangis sesenggukan di pelukan keluarganya, Jumat (13/12/2019) sore.
Saat itu, ia baru saja mengantarkan jenazah suaminya ke kuburan setempat.
Korban dikebumikan menggunakan sistem adat setempat yakni mekingsan ring pertiwi.
Warsapurba saat ditemui di rumah duka, di Banjar Salak, Desa Keliki Tegalalang, mengatakan korban meninggalkan dua anak yang masih kecil.
Satunya baru duduk di bangku kelas I sekolah dasar (SD), sementara yang masih kecil baru berumur tiga tahun.
“Anak-anaknya masih kecil sekali, tapi sudah ditinggalkan,” ujarnya sedih.
Saat ini, anak-anak tersebut pun harus berjuang dengan sang ibu, yang kesehariannya bekerja sebagai pedagang.
“Istrinya jualan di warung, biasanya yang jadi tulang punggung keluarga adalah almarhum,” ujarnya.
Kepergian korban pun meninggalkan duka mendalam bagi rekan-rekannya. Hal itu tampak dari ramainya staf-staf desa dari Kecamatan Tegalalang dan Gianyar Kota, yang datang ke rumah duka, sore itu.
Raut wajah rekan-rekannya tampak kosong.
“Kami tidak menyangka akan secepat ini,” ujar seorang rekan korban yang datang ke rumah duka.
Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (PMD) Gianyar, merasakan kehilangan seorang sosok yang kreatif, Sekdes Keliki, Tegalalang, I Nyoman Widnyana (32).
Selama ini, Desa Keliki menjadi salah-satu desa berprestasi dengan berbagai gebrakannya yang modern. Hal tersebut tidak terlepas dari peran Sekdesnya.
Kepala PMD Gianyar, Rabu (13/12/2019) mengatakan, pihaknya merasakan duka mendalam setelah mendengar informasi Sekdes Keliki meninggal dalam peristiwa kecelakaan saat menuju kantor.
Selama ini, Widnyana menjadi salah-satu sosok yang membawa Desa Keliki menjadi desa percontohan di Kecamatan Tegalalang.
“Sekdes Desa Keliki prestasinya bagus. Selama ini Keliki kan kemarin ikut lomba desa, termasuk juga jadi percontohan Kecamatan Tegalalang, program hati PKK, dari Bu Gubernur. Makanya tadi saya sangat terkejut mendengar informasi seperti itu. Kami menyampaikan rasa duka mendalam,” ujarnya.
Terkait perangkat desa yang meninggal sebelum masa tugasnya berakhir, Kata Dewa Adi, mereka akan mendapatkan dua kali gaji di bulan terakhirnya.
“Karena bukan tergolong ASN (Apratur Sipil Negara), mereka tidak dapat pensiunan, tapi dapat gaji sebanyak dua kali gaji dalam kasus seperti ini,” ujarnya.
Terkait pengisian Sekdes Keliki yang saat ini kosong, kata dia, hal tersebut merupakan kewenangan desa yang bersangkutan.
“Sekdes itu diisi dengan cara seleksi, nanti desa yang melakukan seleksinya. Tapi bisa meminta bantuan PMD untuk tahap pengujiannya,” ujarnya.
I Nyoman Widnyana (36) terlibat kecelakaan dengan Umbu Siwa Juru Mana (21), seorang buruh proyek Villa Mndapa Keliki.
Informasi dihimpun Tribun Bali, sebelum peristiwa nahas tersebut terjadi, korban yang mengendarai sepeda motor Suzuki Crystal DK 7433 LO, memotong jalur belok kanan tanpa menyalakan lampu sein kanan, dengan maksud menuju Kantor Desa Keliki yang baru.
Dari arah berlawanan, yakni dari selatan menuju utara datanglah Umbu yang mengendarai sepeda motor Yamaha Vixion DK 4031 UAP dan membonceng Imanuel Runga Jawa. Tabrakan pun tak bisa dihindarkan.
Tabrakan ini mengakibatkan Sekdes Desa Keliki itu mengalami luka kepala berat dan meninggal dunia dalam perjalanan ke RSU Ari Santi, Ubud. Sementara lawannya mengalami luka ringan.
Kanitlaka Polres Gianyar, IPTU Ketut Naryawan membenarkan kronologis tersebut.
Menurut dia, kecelakaan ini akibat kedua belah pihak kurang hati-hati.
“Pengendara Suzuki dinyatakan meninggal dunia saat menuju rumah sakit. Penyebab kecelakaan ini karena kedua belah pihak kurang hati-hati," jelasnya.
Terkait apakah pihaknya akan menetapkan pelaku dalam hal ini, IPTU Naryawan mengatakan pihaknya masih melakukan penyelidikan.
“Kami masih melakukan penyelidikan dan mengumpulkan data terkait kecelakaan yang terjadi. Saat ini yang terlibat masih dirawat di RS,” ujarnya. (weg)
Artikel ini telah tayang di tribun-bali.com dengan judul Sekdes Keliki Meninggal Kecelakaan Saat Akan Pimpin Gotong-royong Bersihkan Sungai
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.