Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Serangkan Harimau di Lahat Karena Aktivitas Manusia Sudah Menganggu Habitatnya

Seorang petani di Sumatera Selatan kembali menjadi korban tewas akibat diterkam harimau.

Editor: Hendra Gunawan
zoom-in Serangkan Harimau di Lahat Karena Aktivitas Manusia Sudah Menganggu Habitatnya
Handout
Petugas mengukur jejak kaki harimau yang ditemukan di Desa Singapure Lahat. 

Melainkan, manusianya yang terlalu berlebihan melakukan dan memasuki aktivitas kawasan yang harusnya jadi habitat harimau, sehingga hewan tersebut merasa terancam," ucapnya.

Lanjut Tito, faktor tersebut belum termasuk dengan perburuan liar yang menggangu pakan harimau.

Dia berujar, di tahun 2016 BKSDA pernah merazia 4 kepala kambing hutan kawasan kelurahan Candi Jaya, kecamatan Dempo Tengah Kota Pagar alam yang merupakan hasil perburuan liar oleh masyarakat.

"Itulah kenapa, jangan ada lagi perburuan liar. Pakan harimau pasti akan terganggu. Belum lagi adanya alih fungsi lahan hutan menjadi kebun. Itu pasti akan sangat mudah memicu gesekan dengan harimau," ujarnya.

Dikatakan Tito, berdasarkan fakta yang ditemukan di lapangan, bisa jadi maraknya korban yang berjatuhan akibat diterkam harimau merupakan bagian dari teguran alam atas keserakahan manusia.

Sebab berbagai imbauan, nasehat dan pendekatan ke masyarakat di kawasan hutan lindung untuk tidak berbuat kejam pada alam kerap diabaikan.

Justru perbuatan seperti ilegal logging, pembukaan lahan baru dan perburuan liar marak dilakukan di alam bebas yang menjadi rumah bagi hewan.

BERITA TERKAIT

"Sebenarnya masyarakat yang tinggal di kawasan hutan lindung, lebih tahu bagaimana mengelola aktivitasnya supaya tidak ada gesekan antara harimau dan manusia. Tapi kenapa masih ada korban. Karena orang tersebut terlalu jauh melebihi batasannya. Sehingga memicu tingkah reaktif dari penghuni hutan," ucapnya.

Lanjutnya, selagi berada dikawasannya hutan lindung, BKSDA tentu tidak bisa melakukan apapun terhadap tindakan harimau yang melukai atau bahkan membunuh manusia.

Selain imbauan ke masyarakat harus lebih berhati-hati dan waspada karena kawasan itu memang merupakan habitat hewan buas tersebut.

"Jadi perlu digarisbawahi bahwa rentetan kejadian ini bukan konflik. Melainkan manusia yang masuk ke habitat harimau.

Sebab aktivitas yang tidak sesuai dengan peruntukannya, pasti akan berisiko.

Termasuk dengan melakukan aktivitas berlebihan di kawasan hutan lindung yang merupakan rumah bagi harimau," kata Tito.

Artikel ini telah tayang di sripoku.com dengan judul Illegal Logging Hingga Mata Setue Kesemprot Cairan Rumput Sebab Harimau Serang Manusia, Versi BKSDA

Sumber: Sriwijaya Post
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di

Wiki Populer

© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas