Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Setelah Tuntun Baca Kalimat Syahadat, Irianto Hanya Bisa Melihat Mustadi Diseret Harimau ke Semak

Mustadi diterkam harimau di kebunnya di dataran Pagar Embun, Hutan Seribu, Desa Kota Agung, Kecamatan Kota Agung, Kabupaten Muaraenim

Editor: Hendra Gunawan
zoom-in Setelah Tuntun Baca Kalimat Syahadat, Irianto Hanya Bisa Melihat Mustadi Diseret Harimau ke Semak
Ardani Zuhri/Sripo
Irianto (32) saksi mata utama yang melihat langsung kejadian menimpa Mustadi diterkam harimau di hutan Ataran Pedamaran KPH Semendo, Muara Enim. 

Bahkan Irianto sempat melihat jenazah Mustadi diseret harimau sekiatr 30 meter ke dalam semak belukar.

"Saya bersama istri di pondok, menunggu bantuan datang. Saya sempat pukul seng untuk nakuti Harimau tetapi tidak takut," ujarnya terlihat shock dan trauma.

Masih dikatakan Irianto, karena takut ia bersama istri menunggu bantuan warga Desa Rekimai, Camat, dan Polsek Semende dengan berjalan kaki sekitar tiga jam yang datang sekitar pukul 00.45 dengan membawa Sajam dan peralatan seadanya.

Namun ketika akan mengevakuasi jazad korban Mustadi, petugas terpaksa melepaskan tembakan berkali-kali karena Harimau masih berada di sekitar lokasi.

ILUSTRASI - Seorang warga di Tanjung Sakti, Lahat, dikabarkan diterkam harimau. Camat Tanjung Sakti pun membenarkan.
ILUSTRASI - Seorang warga di Tanjung Sakti, Lahat, dikabarkan diterkam harimau. Camat Tanjung Sakti pun membenarkan. (Houston Zoo)

Mufli, mantan Kepala Desa Pajar Bulan, mengatakan bahwa korban adalah pamannya (Pak Cik) yang menunggu kebun miliknya sendiri yang bersebelahan kebun miliknya yang ditunggu oleh Irianto.

Korban meninggal dunia karena diterkam Harimau menurut Iriantoto yang melihat langsung kejadian tersebut.

"Saya tidak melihat langsung, karena pas kejadian saya masih di Rekimai membawa Kopi," ujarnya.

Berita Rekomendasi

Mufli meminta kepada pihak terkait untuk mengamankan Harimau yang masih berkeliaran tersebut, sebab masyarakat terutama para petani takut pergi ke kebun.

Sedangkan tidak ke kebun, masyarakat bisa kelaparan karena tidak bisa melakukan aktivitasnya.

Mengenai kehadiran Harimau tersebut, Mufli menegaskan bahwa harimau itu memang benar telah memasuki perkebunan milik rakyat dan bukan di hutan lindung.

• BREAKING NEWS: Ini Wujud Ikan Pari Raksasa yang Mabuk di Sungai Rawas, Ternyata Ada 4 Ekor

• Warga Laporkan Dugaan Maladmistrasi Pilkades Serentak Desa Ulak Kerbau Ogan Ilir ke Dinas PMD

• Pembunuhan Terhadap Penyadap Karet di Musirawas Tahun 2018 Silam, Bustari Ikut Pegang Kaki Korban

Jadi pihaknya tidak terima jika dikatakan rakyat berkebun di hutan lindung, namun Harimaunya yang masuk ke dalam kebun rakyat.

Halaman
1234
Sumber: Sriwijaya Post
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas