Evakuasi Jenazah Jhonny Berlangsung 6 Jam, Sempat Gagal karena Keberadaan Ular Hitam di Dalam Sumur
Proses evakuasi berlangsung dramatis karena berlangsung 6 jam. Proses evakuasi sempat gagal karena ada ular di dalam sumur.
Editor: Dewi Agustina
"Kemarin sekitar jam sepuluh, keluarga mulai mencarinya, karena tidak pulang semalam. Lalu saudara sepupunya, langsung mencari di dua sumur," tambah Maickel.
Sumur yang pertama sepupunya lihat, tapi tidak ada.
"Lokasi yang kedua dia ke lokasi kejadian, dan menemukan sendal dan sepotong tali," ungkapnya.
Sumur tempat ditemukan jasad Jhonny Manoppo, diberi garis polisi.
Putus Asa
Korban diduga putus asa setelah mengalami kecelakaan kerja.
Maickel, mengatakan Jhonny bekerja sebagai tukang panjat kelapa. Korban dikenal pekerja keras.
Namun, mengalami kecelakaan sampai tangannya patah setelah jatuh dari roda sapi pada tahun lalu.
Sejak itulah, Jhonny tak bisa memanjat kelapa lagi. Kendati sering ke dokter tapi tangannya tak kunjung sembuh.
Korban akhirnya bekerja sebagai penjaga kandang babi.
Dia tak menikah dan hanya tinggal rumah warisan orang tuanya.
Nico Waturandang, warga lainnya menduga bahwa kemungkinan korban punya penyakit lain yang membuatnya kecewa.
"Ketika ditanya mau kemana, korban seringkali menjawab ingin gantung diri," ujar katanya.
Fakta Soal Ular
Nico Waturandang menambahkan sungai tersebit sudah 10 tahun digali dengan kedalaman 20 meter tapi tidak ada airnya.
Dia mengakui adanya ular dalam sumur tersebut yang menjadi heboh di media sosial.
Namun, dia membantah adanya hal mistik terkait ular tersebut sebagaimana beredar di media sosial.
"Kalau bicara soal ada ular di lokasi kejadian kemungkinan ular itu menempati atau sembunyi seng yang menutupi sumur kering itu," katanya.
Katanya adi korban juga meninggal saat mengggali sumur di Matungkas Minahasa Utara.
Ibadah Pemakaman
Ibadah pemakaman dipimpin Pendeta Sonny Lontaran Sth, Pendeta Pelayanan di jemaat Kalvari Pineleng, Selasa (17/12/2019).
Terlihat peti mayat, sudah ditutup saat ibadah.
Korban disemayamkan di rumah duka di Jaga 8, Pineleng 1, Minahasa, Sulawesi Utara.
Korban berada di dalam, ruangan rumah berukuran tiga kali enam meter yang dihiasi dengan kain berwarna putih dan bunga-bunga.
Terlihat dua sisi jalan, yang dipakaikan tenda diberikan tempat duduk kursi pelastik berwarna merah dan kuning tua.
"Jhonny ini adalah, seorang yang rajin," kata pendeta dalam khotbah.
Pendeta juga menambahkan, beberapa tahun yang lalu korban diperhadapkan dengan cobaan sakit.
"Johny ini kemungkinan karena, diperhadapkan dengan penyakit ia tidak mampu hadapi sehingga seperti ini,"tambah pendeta.
Pendeta juga berpesan kepada para jemaat dan keluarga, agar jangan putus asa dalam menghadapi cobaan.
"Jangan sampai dengan diperhadapkan dengan beban, jangan pernah putus asa dan menyerah," kata dia.
Artikel ini telah tayang di tribunmanado.co.id dengan judul DRAMA Evakuasi Mayat Jhonny Manoppo dari Sumur, Ada Ular Hitam hingga 4 Kali Gagal Angkat Jenazah