Survei Elektabilitas Gibran Kalah dari Achmad Purnomo, Gibran: Saya Harus Lebih Kerja Keras Lagi
Putra sulung Presiden Jokowi, Gibran Rakabuming Raka mengaku perlu kerja keras untuk mengejar ketertinggalan elektabilitas dari Achmad Purnomo.
Penulis: Nuryanti
Editor: Siti Nurjannah Wulandari
TRIBUNNEWS.COM - Putra sulung Presiden Jokowi, Gibran Rakabuming Raka mengaku perlu kerja keras untuk mengejar ketertinggalan elektabilitas dari sang petahana Achmad Purnomo.
Diketahui Gibran menjadi Bakal Calon Wali Kota Solo untuk Pilkada 2020 mendatang.
Hasil lembaga survei Median menyebut elektabilitas Gibran kalah dari Achmad Purnomo, yang saat ini masih menjabat Wakil Wali Kota Solo.
Gibran mengaku menerima hasil survei dari lembaga Median tersebut.
Ia berujar, langkahnya di dunia politik saat ini masih sangat awal.
"Ya enggak apa-apa, kan masih awal banget," ujar Gibran Rakabuming Raka, dikutip dari YouTube Kompas TV, Selasa (17/12/2019).
Sehingga Gibran berujar, dirinya akan lebih bekerja keras lagi dalam pencalonannya itu.
"Saya harus lebih kerja keras lagi, ndak apa-apa," lanjut Gibran.
"Baru mulai, baru daftar, ndak apa-apa," jelasnya.
Suami Selvi Ananda ini mengaku sudah mempunyai modal politik di awal kariernya.
"Modalnya udah lumayan lah," katanya.
Ditanya, apakah dia bersama timnya membuat survei sendiri, Gibran mengaku setiap bulannya sudah mengadakan survei terhadap masyarakat Solo.
"Ada, saya tiap bulan ada terus," ungkap Gibran.
Mengenai hasil survei Median yang menyatakan elektabilitasnya kalah dari Achmad purnomo, ia mengatakan bahwa hasil survei yang ia lakukan hasilnya berbeda.
Sementara petahana Achmad Purnomo bersyukur atas hasil survei dari Median.
Bagi dirinya, survei tersebut menjadi penyemangat.
Achmad Purnomo pun berharap agar hasil survei Median akan terealisasi.
Purnomo yakin hasil survei akan berpengaruh pada suara dirinya dan Teguh Prakosa di pemilihan Wali Kota Solo.
Diketahui, hasil lembaga survei Median menyebut nama Achmad Purnomo dan Gibran Rakabuming Raka menjadi kandidat dengan elektabilitas tertinggi.
Elektabilitas petahana Achmad Purnomo masih unggul dengan meraih 45 persen suara, sedangkan elektabilitas Gibran tercatat sebesar 24.5 persen.
Direktur Eksekutif Median, Rico Marbun menyebut dari hasil survei tersebut terdapat perbedaan cara memilih.
"Menurut saya ini ada perbedaan cara memilih, dari masing-masing konstituen, baik dari petahana Pak Purnomo, yang kedua challenger-nya Gibran," ujar Rico Marbun di Studio Menara Kompas, Selasa (17/12/2019), dikutip dari YouTube Kompas TV.
Ia mengatakan, ada dua alasan yang melatarbelakangi pemilih menentukan pilihannya.
"Kalau kita bicara mengenai perilaku pemilih, pemilih biasanya menjatuhkan pilihannya atas dua hal," katanya.
"Yaitu pemilihan secara rasional, yang kedua pilihan secara emosional," jelas Rico.
Menurutnya, pemilih yang rasional akan memilih berdasarkan kemampuan dari calon kepala daerah.
"Rasional itu, orang memilih karena menghitung nilai kompetensi seseorang," ungkapnya.
Sementara, pemilih yang mengutamakan emosionalnya, akan memilih orang terdekatnya.
"Pilihan emosional, biasanya orang menghitung karena faktor kedekatan, faktor non rasional," jelas Rico.
Survei Median menunjukkan mayoritas pemilih Gibran Rakabuming Raka pada Pilkada Solo 2020 karena faktor sosok Gibran yang dinilai mewakili kaum muda, dengan persentase 27.3 persen.
Alasan berikutnya adalah karena Gibran adalah putra dari Presiden Joko Widodo, sebesar 18.5 persen.
Dan yang ketiga, 13 persen karena alasan melihat Gibran sebagai sosok pengusaha kreatif.
Rico Marbun menyebut petahana Achmad Purnomo dan Gibran Rakabuming Raka mempunyai latar belakang yang berbeda.
Ia menyebut Achmad Purnomo lebih mempunyai pengalaman, mengingat saat ini Purnomo menjabat sebagai Wakil Wali Kota Solo.
"Di sini yang menarik ada perbedaan keduanya, ini juga karena latar belakang yang berbeda," ujar Rico Marbun.
"Sebagian besar orang memilih Pak Achmad Purnomo, karena beliau berpengalaman," lanjutnya.
Sehingga ia menyebut sebagian pemilih dari Achmad Purnomo memilih karena pengalamannya.
"Hampir separuh lebih pemilihnya begitu," ungkap Rico.
Sementara, putra sulung Presiden Jokowi, menurutnya Gibran dipilih oleh pendukungnya karena alasan non rasional.
Gibran dianggap sebagai wakil dari anak muda, dan karena anak dari Presiden Jokowi.
"Beda dengan Gibran, Gibran ini urutan nomor satu dan nomor dua, dari alasan orang memilihnya, karena alasan yang sifatnya non rasional," katanya.
"Karena dianggap muda, yang kedua dia anak Presiden Jokowi," jelas Direktur Eksekutif Median ini.
Selain itu, Rico juga mengatakan, Gibran dianggap memiliki kemampuan yang patut diperhitungkan.
Gibran yang saat ini sebagai pemilik usaha makanan Catering Chilli Pari dan Markobar, dianggap sebagai pengusaha yang kreatif.
"Baru yang ketiga itu dianggap karena faktor kompetensi, yaitu dianggap sebagai pengusaha yang kreatif," ungkapnya.
Rico juga menyebut, dalam Pilkada Solo saat ini, hanya ada pertarungan antara Achmad Purnomo melawan Gibran.
"Artinya dari sisi popularitas, sebenarnya pertarungan ini sementara hanya pertarungan dua orang saja, antara Pak Purnomo dan Gibran," katanya.
Menurut Rico, saat ini Gibran tengah berusaha mengejar ketertinggalannya dari petahana Achmad Purnomo.
Ia menyebut, Gibran harus bisa meyakinkan warga Solo untuk memilihnya.
Gibran harus bisa meyakinkan jika dirinya memiliki kemampuan untuk memimpin Kota Solo ke depannya.
"Gibran bisa mengejar, jika dia bisa menyelesaikan satu permasalahan utamanya, yaitu meyakinkan orang kalau dia kompeten," ujarnya.
"Bahwa dia katanya mampu membuat Solo lebih baik," lanjut Rico Marbun.
(Tribunnews.com/Nuryanti)