Jejak Harimau Dipalsu Dibuat Pakai Kaus Kaki, Penyebar Berita Bohong Langsung Ditangkap
Tewasnya tiga orang di Pagaralam dan Lahat yang diterkam harimau pada satu bulan terakhir ini masih menyisakan rasa ketakutan
Editor: Hendra Gunawan
TRIBUNNNEWS.COM, LAHAT -- Tewasnya tiga orang di Pagaralam dan Lahat yang diterkam harimau pada satu bulan terakhir ini masih menyisakan rasa ketakutan bagi warga di daerah setempat.
Ironisnya, ditengah rasa ketakutan tersebut justru ada saja orang yang memanfaatkan untuk menebar teror berita bohong kepada masyarakat.
Polisi Hutan dari BKSDA Seksi Konservasi Wilayah II Lahat, Rohmat, mengaku sering mendapatkan laporan jejak harimau palsu.
Belum diketahui motifnya, namun dari temuan itu dianggap ada orang tak bertanggung jawab yang sengaja membuat jejak kaki harimau palsu agar warga takut.
Baca: Petani Kopi di Lahat Tewas Diterkam Harimau, Istrinya yang Menyaksikan Ketakutan untuk Pulang
Baca: Ammar Zoni Disebut Kayak Harimau, Irish Bella Bongkar Sifat Asli Suami: Balasan Langsung dari Allah
Baca: Getaran Panas Bumi Salah Satu Penyebab Munculnya Harimau dari Hutan Lindung Hingga Menyerang Warga
"Contohnya saja jejak palsu, banyak sekali kita temukan. Bahkan, cetakan jejak itu dibuat dari kaus kaki," kata Rohmat kepada Kompas.com, Rabu (18/12/2019).
Disampaikannya, selama dua pekan terakhir ini sudah ada sekitar 14 laporan yang masuk di kabupaten lahat dan Kota Pagaralam.
Dari total laporan itu, dijelaskannya, hanya ada dua jejak harimau yang asli, yaitu di kawasan Kampung IV Gunung Dempo Kota Pagaralam dan Desa Pulau Panas, Kecamatan Tanjung Sakti Pumi Lahat.
Sedangkan 12 jejak kaki harimau sisanya, dipastikan palsu.
"Ada telapaknya yang jari lima, ada yang jari empat, jadi tidak tentu. Kalau jejak harimau asli kan tentu bisa ditelusuri sepanjang mana dia berjalan. Ini yang ditemukan hanya satu atau dua telapak saja. Memang harimau bisa terbang?" ujar dia.
Terkait dengan kasus itu, lanjut dia, sudah ada beberapa orang yang ditangkap polisi karena dianggap terbukti menyebarkan berita bohong.
"Ada yang sudah ditangkap polisi karena menyebarkan berita hoaks soal menemukan jejak harimau, setelah dicek ternyata palsu," ujar dia.
Polisi Hutan dari BKSDA Seksi Konservasi Wilayah II Lahat lainnya, Kamaludin juga mengatakan hal serupa.
Selama bekerja menjadi Polisi Hutan di BKSDA lahat sekitar 30 tahun, baru kali ini ia mendapatkan laporan cukup banyak dari masyarakat.
Bahkan dalam satu hari, disebutkan, ada lima laporan yang masuk dari warga. Kondisi itu, menurutnya karena saat ini warga cukup resah dengan adanya teror harimau.
"Seperti ada laporan warga Lahat yang mengaku berjumpa dengan tujuh harimau. Setelah diselidiki ternyata itu kerbau bukan harimau. Jadi sekarang ini warga menjadi resah, ditambah lagi adanya jejak palsu yang dibuat-buat tersebut," ujar dia.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Teror Jejak Harimau Palsu di Lahat, Polhut BKSDA: Dibuat dari Kaus Kaki",